Jumat, 20 April 2012

33. Berapa cucu Benyamin (anak-anak Bela) ?

33. MEMBERSIHKAN TUDUHAN KONTRADIKSI!

Berapa cucu Benyamin (anak-anak Bela) ?
a. 2 orang (Bilangan 26:40)
b. 5 orang (1 Tawarikh 7:7)
c. 9 orang (2 Tawarikh 8:3-5.
Buka dan bacalah ayat yang dimaksud. Terlihat jelas bahwa semua nama dan jumlah cucu Benyamin tidak ada yang sama.

Tanggapan:
Masalah ini penjelasannya sama dengan MTK 24. Bahwa ayat-ayat yang dipertentangkan di atas tidak semuanya berbicara soal keturunan.

Baiklah kita perhatikan dengan seksama,  apa yang melatarbelakangi pada masing-masing ayatnya,

* Bilangan 26, (a)
38 Bani Benyamin, menurut kaum mereka, ialah: dari Bela kaum orang Bela; dari Asybel kaum orang Asybel; dari Ahiram kaum orang Ahiram;
39 dari Sefufam kaum orang Sefufam dan dari Hufam kaum orang Hufam.
40 Dan anak-anak Bela ialah Ared dan Naaman; dari Ared kaum orang Ared dan dari Naaman kaum orang Naaman.
41 Itulah bani Benyamin menurut kaum mereka, dan orang-orang yang dicatat dari mereka berjumlah empat puluh lima ribu enam ratus orang.

Latar belakang perikop ini ketika keluarnya bangsa Israel dari Mesir. Allah menyuruh Musa menghitung jumlah mereka, beserta kaum mana saja yang berumur 20 tahun ke atas (ay. 4). Jelas ini bukan soal keturunan Bela, melainkan tentang nama kaum Bela dan kaum anak Bela yang keluar dari Mesir sewaktu itu.

* 1 Tawarikh 7:7, (b)
Anak-anak Bela ialah Ezbon, Uzi, Uziel, Yerimot dan Iri, lima orang, kepala- kepala puak, pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa; mereka yang terdaftar dalam silsilah ada dua puluh dua ribu tiga puluh empat orang.

Tentang suku-suku selebihnya yang berada di seberang sungai Yordan. Sekaligus mengenai jumlah anggota militer -- kepala puak, pahlawan... -- dari data di atas kita melihat bahwa ada 5 kaum dari anak-anak Bela yang menggandengi profesi militer.

Dan yang terakhir, barulah keseluruhan dari anak Bela disebutkan,

* 1 Tawarikh 8, (c)

3 Anak-anak Bela ialah Adar, Gera, Abihud,
4 Abisua, Naaman, Ahoah,
5 Gera, Sefufan dan Huram.

Jadi kesimpulannya, obsen (a) dan (b) tidak berbicara soal keturunan, melainkan kaum-kaum anak Bela dari suku Benyamin yang disebut secara khusus. (a) tentang kaum yang keluar dari negeri Mesir dan (b) tentang anggota militer dari kaum anak Bela dari suku Benyamin, Dan obsen (c) itulah baru mengenai anak-anak Bela.

Amatlah penting untuk penuduh memperhatikan latar belakang pada masing-masing ayat.

32. Yang haramkan, babi ataukah babi hutan ?

32. MENJAWAB TUDUHAN KONTRADIKSI!

Yang haramkan, babi ataukah babi hutan ?
a. Babi hutan (Imamat 11:7, Ulangan 14:8)
b. Babi (Yesaya 66:17)

Tanggapan:
Pejelasannya sama seperti MTK 31 barusan, antara babi dan babi hutan adalah hasil terjemahan dalam kata yang sama, yaitu kata KHAZIR.

Alasan terdapatnya perbedaan terjemahan dalam kata yang sama, karena LAI menerjemahkannya sesuai dengan keadaan dalam perikop tersebut, diterjemahkan menjadi 'babi hutan', karena saat itu bangsa Israel sedang dalam pengembaraan di padang pasir, jadi tidak mungkin ada ternak babi.

Setelah bangsa ini menetap di Palestina, kata KHAZIR diterjemahkan dengan babi saja misalnya dalam Amsal 11:22, Yesaya 65:4, 66:3, dan lain-lain.

Penerjemah tidak asal menerjemah, mereka selalu berusaha untuk meneliti kata yang lebih tepat untuk penerjemahannya. Tidak berbeda jauh antara bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris, karena kita tidak akan menerjemahkan: 'menanam nasi di sawah', jika kita menemukan kata rice.

Dalam bahasa Indonesia, rice bisa berarti "padi" dan "nasi". Nah, silahkan teliti kata apa yang lebih tepat di sini:

a. Menanam rice (nasi) di sawah
b. Menanam rice (padi) di sawah

Kemudian, bandingkan dengan tuduhan di atas. ;)

NB:
1. Pengharaman pada kasus ini,  merupakan perintah Taurat yang ditujukan kepada umat Perjanjian Lama (Yahudi), sedangkan kita, orang Kristen, merupakan umat Perjanjian Baru yang darimananya kita tidak mengenali dan tidak juga tunduk pada Hukum Taurat. Penjelasan lebih lanjut, silahkan baca di sini

31. Yang diharamkan, kelinci ataukah kelinci hutan?

31. MEMBERSIHKAN TUDUHAN KONTRADIKSI!

Yang diharamkan, kelinci ataukah kelinci hutan?
a. Kelinci (Imamat 11:6)
b. Kelinci hutan (Ulangan 14:6)

Tanggapan:
* Imamat 11:6, (a)
LAI TB, Juga kelinci, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah, haram itu bagimu.
KJV, And the hare, because he cheweth the cud, but divideth not the hoof; he is unclean unto you.
Hebrew,
תֶבֶנְרַאָה־תֶאְו תַלֲעַמ־יִּכ אוִה הָרֵּג הָסְרַפּו אֹל הָסיִרְפִה הָאֵמְט אוִה ׃םֶכָל
Translit, VE'ET-HÂ'ARNEVET KÏ- MA'ALAT GÊRÂH HIV' UFARSÂH LO' HIFRÏSÂH TEMÊ'ÂH HIV' LÂKHEM

* Ulangan 14:7, (b)
LAI TB, Tetapi inilah yang tidak boleh kamu makan dari antara yang memamah biak atau dari antara yang berbelah dan bersela kukunya: unta, kelinci hutan dan marmot, karena semuanya itu memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram semuanya itu bagimu.
KJV, Nevertheless these ye shall not eat of them that chew the cud, or of them that divide the cloven hoof; as the camel, and the hare, and the coney: for they chew the cud, but divide not the hoof; therefore they are unclean unto you.
Hebrew,
ְךַא הֶז־תֶא אֹל יֵלֲעַּמִמ ּולְכאֹת הָרֵּגַה יֵסיִרְפַּמִמּו הָסְרַּפַה הָעּוסְּׁשַה תֶבֶנְרַאָה־תֶאְו לָמָּגַה־תֶא ־תֶאְו ןָפָּׁשַה־יִּכ הָרֵג הֵלֲעַמ הָּמֵה הָסְרַפּו אֹל ּוסיִרְפִה םיִאֵמְט םֵה ׃םֶכָל
Translit, 'AKH 'ET-ZEH LO' TO'KHLU MIMA'ALÊY HAGÊRÂH UMIMAFRÏSÊY HAPARSÂH HASYESU'ÂH 'ET-HAGÂMÂL VE'ET-HÂ'ARNEVET VE'ET- HASYÂFÂN KÏ MA'ALÊH GÊRÂH HÊMÂH UFARSÂH LO' HIFRÏSU TEMÊ'ÏM HÊM LÂKHEM

Baik obsen (a) maupun obsen (b) ternyata sama-sama menulis kata "ARNEVET" untuk menerjemahkan "kelinci" maupun "kelinci hutan".

Coba tanya ke orang Yahudi tentang arti "kelinci" dan "kelinci hutan", pasti mereka menjawab arti kedua kata itu adalah "ARNEVET". Jadi dari asal katanya saja sudah tidak bertentangan.

Lantas, mengapa LAI menerjemahkan Ulangan 14:7, dengan kelinci hutan dan bukan kelinci?

Hal itu disebabkan karena Imamat 11:6 ditulis saat orang Israel belum lama mengembara di padang gurun, tentu saja belum ada peternakan kelinci.

Bahasa Ibrani (Perjanjian Lama) termasuk salah satu bahasa yang miskin apalagi pada masa itu (3500 tahun yang lalu), sebaliknya bahasa Yunani ( Perjanjian Baru) merupakan bahasa yang lebih kaya.

Penerjemah tidak asal menerjemah, mereka selalu berusaha untuk meneliti kata yang lebih tepat untuk penerjemahannya. Tidak berbeda jauh antara bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris, karena kita tidak akan menerjemahkan: 'menanam nasi di sawah', jika kita menemukan kata rice.

Dalam bahasa Indonesia, rice bisa berarti "padi" dan "nasi". Nah, silahkan teliti kata apa yang lebih tepat di sini:

a. Menanam rice (nasi) di sawah
b. Menanam rice (padi) di sawah

Kemudian, bandingkan dengan tuduhan di atas. ;)

NB:
1. Pengharaman pada kasus ini,  merupakan perintah Taurat yang ditujukan kepada umat Perjanjian Lama (Yahudi), sedangkan kita, orang Kristen, merupakan umat Perjanjian Baru yang darimananya kita tidak mengenali dan tidak juga tunduk pada Hukum Taurat. Penjelasan lebih lanjut, silahkan baca di sini

30. Bolehkah buat patung ?

30. MEMBERSIHKAN TUDUHAN KONTRADIKSI!

Bolehkah buat patung ?
a. Jangan membuat patung (Keluaran 20:4; Imamat 26:1; Ulangan 27:15)
b. Perintah membuat patung (Keluaran 25:18; 1 Raja 7:15, 16, 23, 25)

Tanggapan:

Pada Keluaran 20:4, memang mengatakan jangan membuat patung, tetapi jika tujuannya untuk disembah sebagaimana bunyi ayat selanjutnya, jadi ayat 4 tidak berdiri sendiri.

* Kejadian 20,

4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun ....

5 Jangan sujud menyembah kepadanya .....

Sedangkan perintah dalam Keluaran 25:18 adalah dalam rangka membuat “ARK OF THE COVENANT” atau TABUT PERJANJIAN. Tidak ada tertulis umat Tuhan menyembah patung cherubim itu.

Demikian pula dalam Kitab 1 Raja-raja 7:13-51 adalah berkaitan dalam pembangunan BAIT SUCI, bukan menyembah bait-sucinya atau benda-benda yang ada di dalamnya, melainkan membangun suatu tempat yang digunakan untuk penyembahan kepada YAHWEH, Elohim. Haleluya!

NB:

1. Keluaran 20:4 tidak berdiri sendiri, kita harus membaca juga ayat ke-5 nya. Maka dapat disimpulkan, bahwa Tuhan tidak menghendaki kita membuat patung/gambar/lukisan/koin jika tujuannya untuk disembah.

2. Simbol kadang-kadang dibutuhkan dalam suatu persatuan. Entah itu secara simbolis mau pun simbolik. Dalam ibadah, kekristenan tidak diajarkan untuk menyembah patung yang merupakan salah satu simbolik mereka. Sebab patung/gambar spiritual dalam ibadah kekristenan dimaksudkan hanyalah sebagai pendekatan iman kepada Tuhan. Dan walau bagaimana pun kekristenan sama sekali tidak mengidolakan patungnya melainkan sosok dibelakang itulah yang diidolakan. Contohnya foto, tentu saja yang Anda idolakan bukan fotonya melainkan sosok dibalik foto tersebut.

29. Bolehkah membunuh & mencuri ?

29. MENJAWAB TUDUHAN KONTRADIKSI!

Bolehkah membunuh & mencuri ?
a. Perintah jangan membunuh (Keluaran 20:13, Imamat 24:17) vs Perintah membunuh(Keluaran 32:27, Bilangan 15:36, 1 Samuel 6:19, 1 Samuel 15:2,3,7,8)
b. Perintah jangan mencuri (Keluaran 20:15) vs perintah merampas (Keluaran 3:22, Keluaran 12:35-36)

Tanggapan:

Ke 10 Firman Allah, berbeda lagi dengan Hukum Perang yang terdapat dalam Ulangan 20:1-20. (perang suci dalam memerangi bangsa/kelompok penyembah-penyembah berhala yang dinyatakan sebagai musuh Allah bangsa Israel pada zaman Musa).

Sifat bertentangan ini dapat juga kita lihat dari sosok Allah Yang Penuh Kasih yang dapat memberi hukuman bagi mereka yang tidak mengindahkan perintah-Nya.

Masa Perjanjian Lama adalah masa di mana Allah Menyatakan Diri kepada bangsa Israel, bangsa pilihan Allah untuk menunjukkan keagungan-Nya, karena Israel inilah bangsa yang ditunjuk sebagai perpanjangan tangan Tuhan, di mana melalui bangsa Israel kita melihat kuasa Allah, utusan atau para nabi-Nya dan lain sebagainya yang telah dikemas ke dalam sebuah Kitab. (Yes. 49). Hal ini tentulah sulit, sekali pun Allah telah menyisakan keluarga Nuh sebagai keluarga yang mengenal Allah satu-satunya, namun perkembangannya ke depan manusia semakin hidup dalam penyimpangan. Sehingga Allah harus mengambil sikap untuk memperlihatkan kebesaran-Nya dengan memberikan kemenangan-kemenangan kepada bangsa Israel ketika mereka berperang dan kekalahan apabila bangsa Israel "berzinah" dengan menyembah allah-allah lain. Di sini kita juga bisa lihat, di nana Tuhan menghajar bangsa-bangsa lain terlebih kepada mereka yang memusuhi dan menyesakkan bangsa Israel.

Pengenalan akan Allah adalah bagian yang cukup penting, sebab Anda tentu tidak akan mempercayai kehidupan Anda kepada orang yang belum Anda kenali, boro-boro dikenali, kalau pun kenal, Anda tentu harus tahu siapa Dia, dan mengapa Anda harus berserah dan mempercayakan hidup Anda kepada-Nya!

Di dalam Perjanjian Lama semuanya merupakan typologi (bayang-bayang) dari kenyataan yang akan datang, sebagian besar diterapkan dalam konteks jasmani (yang pada dasarnya pasti binasa), umat Israel dilarang makan ini makan itu, lakukan ini lakukan itu, juga peperangan umat Israel masih antar manusia di mana Allah mengambil Israel (satu saja) sebagai "tim-Nya" untuk merebut kota dan melawan bangsa-bangsa paganisme (begitu banyak) yang berusaha menganggu ketentraman mereka dan bahkan kerap kali membuat orang Israel menyimpang juga, sampai korban keselamatan yang puncaknya pada kematian Yesus di kayu salib (sebelumnya orang Israel menyerahkan anak domba, anak lembu dan lain sebagainya). Kematian Yesus di kayu salib adalah sebagai ketuk palu bahwa "kesementaraan" itu telah berakhir dan saatnya kita melawan musuh kita yang sebenarnya, yaitu iblis, si ular tua itu yang telah menjatuhkan nenek moyang kita ke dalam dosa, dalam hal ini kita telah memasuki "Perang Rohani" atau istilah kerennya "Spiritual War".

Tuhan Yesus telah membaharui "perintah-perintah jasmani" itu ke konteks rohaniah. Di mana bukan yang masuk ke mulut yang menajiskan orang melainkan apa yang keluar (umpetan, caci maki, gosip dan lain sebagainya) sebab yang masuk ke dalam mulut pasti di buang juga ke jamban (Mrk. 7:18-23). Dan juga mengenai Kiblat bahwa semua orang Percaya harus menghadap ke Yerusalem tidak berlaku lagi, sebab Allah itu Roh dan barangsiapa mau menyembah Dia harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran. (Yoh. 4:26) Nampak sejak mula pelayanan-Nya, Tuhan Yesus telah mengajarkan konteks-konteks yang akan digenapi itu.

NB:

1. PEPERANGAN

Sangatlah tidak sesuai bagi orang Kristiani untuk mengambil nyawa orang lain (Mat. 5:38-48; Luk. 6:27-36). Walaupun kita sekarang masih hidup di dunia ini, tetapi ajaran Kristen tidak membawa perang duniawi (2 Kor. 10:3).

Senjata umat pilihan diperlengkapi dengan kuasa Allah untuk meruntuhkan benteng-benteng bukanlah senjata duniawi, dan umat tidak berjuang secara duniawi (2 Kor. 10:3-4).

Jadi, merupakan kewajiban umat Kristen tidak lagi melakukan hal-hal lahiriah saja tetapi aspek rohani adalah lebih penting.

Ada baiknya pula kita baca ayat-ayat di bawah ini yang temanya adalah “Spiritual War”:

* 2 Korintus 10,

3 Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi,
4 karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi,.melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng.
5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,
6 dan kami siap sedia juga untuk menghukum setiap kedurhakaan, bila ketaatan kamu telah menjadi sempurna.

Dalam Spiritual War/Peperangan Rohani ini, umat Allah memerlukan perlengkapan senjata dari Allah.

Bagaimana menjadi pejuang yang baik untuk berperang dengan musuh-musuh kita itu?,

Rasul Paulus memberikan nasehat hendaknya sebagai Laskar Kristus kita mempunyai perlengkapan rohani yang dijelaskan secara rinci dibawah ini:

PERLENGKAPAN ROHANI

* Efesus 6,

10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.
11 Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;
12 karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
13 Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.
14 Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,
15 kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;
16 dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,
17 dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,

Umat Allah diibaratkan sebagai seorang prajurit dalam peperangan rohani itu:

* 2 Timotius 2,

3 Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.
4 Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.

Peperangan Rohani adalah praktek sehari-hari dari orang-orang yang percaya pada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Musuh yang kita hadapi bukanlah manusia melainkan iblis (ayat 12).

* Yakobus 4:7,
Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!

Sebagai seorang laskar/prajurit mari kita lebih waspada terhadap musuh kita si iblis, terutama terhadap tipu muslihatnya. Alkitab mencatat bahwa Hawa jatuh ke dalam dosa karena tipu muslihat iblis.

Sebelum kita maju berperang kita perlu berlatih dahulu, kita perlu mengenal senjata yang akan dipakai dengan baik dalam peperangan itu, dan perlu tahu juga apa kelebihan dan kekuatan musuh kita.

Semakin banyak jam terbang atau pengalaman berperang maka tentara tersebut akan makin mahir berperang.

Inilah peperangan sesungguhnya dalam iman Kristiani. Haleluya!

28. Kekudusan hari Sabat:

28. MEMBERSIHKAN TUDUHAN KONTRADIKSI!

Kekudusan hari Sabat:
a. Dikaitkan dengan penciptaan (Keluaran 20:11)
b. Dikaitkan dengan perbudakan di Mesir (Ulangan 5:15)

Tanggapan:
Dalam Keluaran, TERTULIS pengkudusan Hari Sabat berkaitan dengan penciptaan langit dan bumi, TETAPI dalam Ulangan, pengkudusan Hari Sabat berkaitan dengan perbudakan bangsa Israel di Mesir.

* Keluaran 20:11, (a)
Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.

Bangsa Israel diperintahkan untuk menguduskan hari sabat, sebagai peringatan akan belas kasihan Allah kepada bani Israel keluar dari perbudakan Mesir,

* Ulangan 5:15, (b)
Sebab haruslah kauingat, bahwa engkaupun dahulu budak di tanah Mesir dan engkau dibawa keluar dari sana oleh TUHAN, Allahmu dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung; itulah sebabnya TUHAN, Allahmu, memerintahkan engkau merayakan hari Sabat.

Tidak ada kontradiksi dalam kedua ayat tersebut; justru ada kesamaan yaitu Allah menghendaki sebuah “pengudusan” dan peringatan akan hari sabat!

Dalam ayat-ayat lain dituliskan bahwa sabat adalah untuk "peringatan" atas apa yang dikerjakan Allah -- sabat tidak merujuk pada hari mana pun dan sabat tidak melulu soal hari penciptaan (ada banyak sabat) --,

* Yehezkiel 20:12,
Hari-hari Sabat-Ku juga Kuberikan kepada mereka menjadi peringatan di antara Aku dan mereka, supaya mereka mengetahui bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan mereka

* Yehezkiel 20:20,
"...., kuduskanlah hari-hari Sabat-Ku, sehingga itu menjadi peringatan di antara Aku dan kamu, supaya orang mengetahui bahwa Akulah TUHAN, Allahmu..."

Namun perintah itu khusus ditujukan kepada bani Israel.

Mengapa Bangsa Israel Perlu Menguduskan Hari Sabtu?

Sebelum ke pokok permasalahannya, mari kita pahami 2 kata ini, "firman" ( רבד -'DÂVÂR') Allah, dengan "perintah" ( הוצמ-"MITSVÂH"),

* Bilangan 15:31,
sebab ia telah memandang hina terhadap firman TUHAN dan merombak perintah-Nya; pastilah orang itu dilenyapkan, kesalahannya akan tertimpa atasnya.

Firman Allah diatas ditujukan langsung "kepada" bangsa Israel, namun ada manfaatnya "bagi" saya sebagai orang Kristen. Anda tentu dapat membedakan antara firman yang "langsung" ditujukan kepada Anda dengan firman yang tidak langsung ditujukan "bagi" Anda.

Contoh lainnya:
* Kejadian 8:16,
Keluarlah dari bahtera itu, engkau bersama-sama dengan isterimu serta anak-anakmu dan isteri anak-anakmu;

* Kejadian 12:1,
Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: 'Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;'

Apakah dua ayat yang saya kutip di atas merupakan firman Allah yang "langsung" ditujukan "kepada" Anda? - maksudnya, firman di atas diperintahkan kepada Anda?

-------

Tentang Sabat, Mari kita kaji ayat ini:

* Keluaran 20:8,
Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:

Di era Perjanjian Baru, Yesus Kristus tidak pernah minta agar para murid "ingat" akan Sabat, justru pesan mengingat dari Yesus Kristus ini berbeda,

* Matius 6:1,
Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di surga.

* Matius 7:15,
Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.

Di era Perjanjian Lama, bukan hanya hari Sabat yang harus di "ingat" oleh bangsa Israel, melainkan masih ada hal-hal lain yang harus di "ingat".

Perhatikan saja pola kata "ingat" dalam Keluaran 20:8 di atas:

* Ulangan 7:18,
maka janganlah engkau takut kepada mereka; ingatlah selalu apa yang dilakukan TUHAN, Allahmu, terhadap Firaun dan seluruh Mesir,

Kita kaji pula ayat-ayat ini,

* Keluaran 20:9,
enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,

Di Mesir, bangsa Israel bekerja "tujuh" hari seminggu tanpa istirahat,

* Keluaran 20:10,
tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.

* Keluaran 20:11,
Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.

Sabat harus diingat oleh segenap bani Israel, alasan pertamanya adalah ayat 11 di atas. Tetapi, masih ada alasan kedua mengapa bangsa Israel – bukan saya -- harus mengingat dan menguduskan hari Sabtu, yaitu:

* Ulangan 5:15,
Sebab haruslah kauingat.... itulah sebabnya TUHAN, Allahmu, memerintahkan engkau merayakan hari Sabat.

Perhatikan ungkapan yang sama "itulah sebabnya" dalam Keluaran 20:11 dengan "itulah sebabnya" menurut Ulangan 5:15 di atas.

Bangsa Israel – bukan saya -- harus mengingat dan menguduskan hari Sabat, karena mereka dulunya menjadi budak di Mesir dan dikeluarkan Allah.

Jadi sabat bukan melulu soal hari sabtu (tepatnya jumat petang ke sabtu petang) melainkan mengenai "peringatan" mengenai hari penting antara Tuhan dan Israel. Baik itu mengenai penciptaan manusia, hari dibebaskannya bangsa Israel dan lain sebagainya.

NB:
1. Tentang mengapa orang Kristen beribadah di Hari Minggu, bisa dibaca di sini

27. Anak-anak mendapat balasan atas dosa orang tua atau tidak?

27. MENJAWAB TUDUHAN KONTRADIKSI!

Anak-anak mendapat balasan atas dosa orang tua atau tidak?
a. Ya (Keluaran 20:5, 34:7, Bilangan 14:18, Ulangan 5:9, Yesaya 14:21-22)
b. Tidak (Ulangan 24:16, Yehezkhiel 18:19-20)

Tanggapan:
* Keluaran 20:5, (a)
Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,

Orang-tua harus memperhatikan bahwa dosa mereka, pengabaian rohani atau kegagalan untuk memisahkan diri dari dunia dapat membawa dampak menyedihkan bagi anak-anak mereka.

Anak-anak menderita karena dosa orang-tuanya dalam arti bahwa; mereka pada umumnya mengikuti orang-tua mereka pada jalan pencobaan atau kompromi rohani, dan dengan demikian mengambil alih kebiasaan dan sikap yang jahat sehingga menuntun mereka makin jauh dari Allah menuju kebinasaan.

Ayat di atas berbicara tentang kesalahan karena beribadah kepada ilah yang lain. Kesalahan seperti ini akan dibalas kepada anak-anak.

* Ulangan 24:16, (b)
Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena ayahnya; setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri.

Konteks ayat ini berbeda dengan Keluaran 20:5, tiap-tiap orang bertanggung jawab atas perbuatan-perbuatannya dan Allah membalas selaras dengan perbuatannya itu.

Ayat ini berbicara tentang kesalahan dalam perbuatan sehari-hari seperti terhadap sesama manusia, dan tidak ditujukan kepada Allah, yaitu tidak beribadah kepada ilah yang lain.

NB:

1. Orang-orang Israel pada zaman dulu salah mengerti tentang Kel. 20:5 di atas, mereka menganggap bahwa tidak ada gunanya merubah diri sehingga nabi Yehezkiel (ps 18) harus meluruskan kekeliruannya itu, bahwa sebenarnya pasal 20 di atas menyatakan kedua orangtua sebagai model yang nantinya dapat ditiru oleh anak-anak mereka.

Berkat dan kutuk memang dapat dialami juga oleh keturunan, tetapi berbahagialah mereka yang dapat melepaskan diri dari kutuk keturunan yaitu mereka yang memilih hidup di jalan Tuhan.

26. Bagaimana mungkin ahli sihir di Mesir dapat mengubah air menjadi darah (Keluaran 7:22) jika semua air di Mesir telah diubah oleh Musa dan Harun? (Keluaran 7:20-21)

26. MENJAWAB TUDUHAN KONTRADIKSI!

Bagaimana mungkin ahli sihir di Mesir dapat mengubah air menjadi darah (Keluaran 7:22) jika semua air di Mesir telah diubah oleh Musa dan Harun? (Keluaran 7:20-21)

Tanggapan:
* Keluaran 7:22,
Tetapi para ahli Mesir membuat yang demikian juga dengan ilmu-ilmu mantera mereka, sehingga hati Firaun berkeras dan ia tidak mau mendengarkan mereka keduanya seperti yang telah difirmankan TUHAN.

* Keluaran 7:20-21,
20 Demikianlah Musa dan Harun berbuat seperti yang difirmankan TUHAN; diangkatnya tongkat itu dan dipukulkannya kepada air yang di sungai Nil, di depan mata Firaun dan pegawai-pegawainya, maka seluruh air yang di sungai Nil berubah menjadi darah;
21 matilah ikan di sungai Nil, sehingga sungai Nil itu berbau busuk dan orang Mesir tidak dapat meminum air dari sungai Nil; dan di seluruh tanah Mesir ada darah.

Pertanyaan ini agak lucu. Tentu saja Musa dan Harun tidak mengubah seluruh air seperti yang dikatakan penuduh, melainkan hanya air di sungai Nil (perhatikan ayat 20). Jadi masih tersedia banyak air yang dapat digunakan oleh ahli sihir Firaun.

Kita dapat mengetahui hal ini pada ayat berikutnya (ayat 24) yang menyebutkan, "Tetapi semua orang Mesir menggali-gali di sekitar sungai Nil mencari air untuk diminum, sebab mereka tidak dapat meminum air sungai Nil".

Jadi, dimanakah sulitnya untuk para ahli sihir melakukan hal yang mirip dengan Musa dan Harun?

Dalam hal ini, penuduh bukan saja tidak membaca seluruh konteks, tetapi juga telah mengartikan ayat ini dengan tidak semestinya.

25. Siapakah anak sulung Allah Israel?

25. MENJAWAB TUDUHAN KONTRADIKSI!

Siapakah anak sulung Allah Israel?
a. Israel (Keluaran 4:22)
b. Efraim (Yeremia 31:9)

Tanggapan:
* Keluaran 4:22, (a)
Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung;

* Yeremia 31:9, (b)
Dengan menangis mereka akan datang, dengan hiburan Aku akan membawa mereka; Aku akan memimpin mereka ke sungai-sungai, di jalan yang rata, di mana mereka tidak akan tersandung; sebab Aku telah menjadi bapa Israel, Efraim adalah anak sulung-Ku.

Kita baca dulu pada Kejadian 48:14,

Tetapi Israel (Yakub) mengulurkan tangan kanannya dan meletakkannya di atas kepala Efraim, walaupun ia yang bungsu, dan tangan kirinya di atas kepala Manasye - jadi tangannya bersilang, walaupun Manasye yang sulung.

Pada Kejadian 48:14 menuliskan bahwa Efraim adalah anak (keturunan langsung) dari Yakub (Israel) yang menerima hak kesulungan. Kejadian ini mengulang kisah Yakub (Israel) dengan Esau. Di mana yang bungsu menerima hak kesulungan (Israel, Efraim) dan begitu juga dengan Ismael dan Ishak.

Dikisahkan, bahwa Israel menerima Hak Kesulungan dan kemudian pada saat Israel uzur Hak Kesulungannya dilimpahkan kepada Efraim salah satu anak lelaki Yusuf, karena sekali lagi walau pun Ruben merupakan yang tersulung tetapi kesulungannya telah diberikan kepada Yusuf (Raja Mesir) atas dosa Ruben karena telah meniduri gundik ayahnya, sekali pun Yusuf diangkat menjadi anak sulung tetapi yang mengetuai suku adalah Yehuda (Yahudi) keluarga raja Daud, Raja ke-2 Israel setelah Saul (Raja ke-1) dari suku Benyamin (anak bungsu/terakhir Yakub).

NB:
1. Alkitab tidak hanya berisi tentang perintah dan larangan dari Tuhan. Tetapi juga lengkap menceriterakan kejadian-kejadian yang terjadi oleh tokoh-tokoh di dalamnya. Dan dalam memahami ceritanya, pasti diperlukan ketelitian. Karena di sini konteksnya "bercerita"maka tidak bijak kalau kita hanya mengambil satu ayat tanpa membaca persitiwa di pertengahan kisah itu. Misalkan kalau pada hari ini Yakub hanya punya satu anak, yaitu Ruben. Tetapi tiba-tiba kita meloncat pada Pasal lain dan membaca anak-anak Yakub kini sudah berjumlah 12. Tentu di sini ketelitian dan kecermatan yang harus kita gunakan.

24. Berapa anak-anak Benyamin?

24. MENJAWAB TUDUHAN KONTRADIKSI!

Berapa anak-anak Benyamin?
a. 10 orang (Kejadian 46:21)
b. 5 orang (Bilangan 26:38-39)
c. 3 orang (I Tawarikh 7:6)
d. 5 orang (1 Tawarikh 8:1-5)

Komentar; Silsilah anak Benyamin itu, semuanya tidak sama baik nama maupun jumlahnya.

Tanggapan:
Obsen pertentangan yang dimaksud oleh penuduh tidak semuanya berbicara soal keturunan Benyamin.

Baiklah kita mengetahui latarbelakang setiap perikop yang dimaksud bertentangan oleh penuduh:

* Kejadian 46:21, (a)
Anak-anak Benyamin ialah Bela, Bekher, Asybel, Gera, Naaman, Ehi, Rosh, Mupim, Hupim dan Ared.

Dengan membaca perikopnya (keseluruhan) secara lengkap, kita tahu bahwa di sini berbicara ketika perjalanan Israel (Yakub) dan anak-anaknya ke Mesir, mendatangi Yusuf. Sekitar abad 22 semenjak manusia diciptakan.

* Bilangan 26, (b)
38 Bani Benyamin, menurut kaum mereka, ialah: dari Bela kaum orang Bela; dari Asybel kaum orang Asybel; dari Ahiram kaum orang Ahiram;
39 dari Sefufam kaum orang Sefufam dan dari Hufam kaum orang Hufam.
40 Dan anak-anak Bela ialah Ared dan Naaman; dari Ared kaum orang Ared dan dari Naaman kaum orang Naaman.
41 Itulah bani Benyamin menurut kaum mereka, dan orang-orang yang dicatat dari mereka berjumlah empat puluh lima ribu enam ratus orang.

Latar belakang perikop ini ketika keluarnya bangsa Israel dari Mesir. Allah menyuruh Musa menghitung jumlah mereka, beserta kaum mana saja yang berumur 20 tahun ke atas (ay. 4). Jelas ini bukan soal daftar anak-anak Benyamin, melainkan jumlah kaum dari suku Benyamin yang keluar dari Mesir sewaktu itu.

* 1 Tawarikh 7:6, (c)
Anak-anak Benyamin ialah Bela, Bekher dan Yediael, tiga orang.

Tentang suku-suku selebihnya yang berada di seberang sungai Yordan. Sekaligus mengenai jumlah anggota militer --kepala puak, pahlawan...-- lihat ayat ini,

* 1 Tawarikh 7:9,
Mereka yang terdaftar dalam silsilah, menurut keturunan mereka, sebagai kepala-kepala puak mereka, pahlawan- pahlawan yang gagah perkasa, ada dua puluh ribu dua ratus orang.

Dan yang terakhir, barulah keseluruhan dari keturunan Benyamin disebutkan,

* 1 Tawarikh 8, (d)
1 Benyamin memperanakkan Bela, anak sulungnya, Asybel, anak yang kedua, Ahrah, anak yang ketiga,
2 Noha, anak yang keempat dan Rafa, anak yang kelima.
3 Anak-anak Bela ialah Adar, Gera, Abihud,
4 Abisua, Naaman, Ahoah,
5 Gera, Sefufan dan Huram.

Ayat keturunan Benyamin tidak terhenti sampai di situ.

Jadi kesimpulannya, obsen (b) dan (c) tidak berbicara soal anak-cicit, melainkan kaum-kaum dari suku Benyamin yang disebut secara khusus. (b) tentang kaum yang keluar dari negeri Mesir dan (c) tentang anggota militer dari kaum Benyamin,

Dan obsen (a) dan (d) itulah baru mengenai keturunan Benyamin. Dalam (a) hanya menyebut 10 jiwa, sedangkan (d) lebih dari 10. Ini tidaklah bertentangan, mengingat latar belakang cerita, tentang keturunan Benyamin yang ada di Mesir "saat itu", dan kitab Tawarikh yang ditulis ratusan tahun setelah itu menyebutnya secara lebih up to date. Jadi di sini kita berbicara masalah waktu, misalkan kalau pada hari ini Yakub hanya punya satu anak, yaitu Ruben. Tetapi tiba-tiba kita meloncat pada Pasal lain dan membaca anak-anak Yakub kini sudah berjumlah 12. Tentu di sini ketelitian dan kecermatan yang harus kita gunakan.

Sebab tentu saja seiring dengan berjalannya waktu, keturunan/anak Benyamin bisa saja bertambah juga. Benyamin mau pun anak, cucu dan cicitnya pastinya menghasilkan keturunan lagi ketika Yakub sudah ada di Mesir.

23. Berapakah jumlah keturunan Yakub bani Israel yang datang ke Mesir (Kejadian 46:8-15)? (keturunan Lea)

23. MENJAWAB TUDUHAN KONTRADIKSI!

Berapakah jumlah keturunan Yakub bani Israel yang datang ke Mesir (Kejadian 46:8-15)? (keturunan Lea)
a. 34 jiwa
b. 33 jiwa.

Tanggapan:
Tidak ada jawaban yang benar di atas, karena penuduh salah dalam hal pertanyaan.

Jumlah keturunan Yakub dari Lea menurut Kejadian 46:8-15 adalah 32 jiwa. Sedangkan ayat 15 menyebut 33 jiwa dengan menghitung nama Yakub di dalamnya. Lihat nama-nama yang diberi numerik di bawah ini,

* Kejadian 46:8-24,
8) Inilah nama-nama bani Israel yang datang ke Mesir, yakni Yakub beserta keturunannya. Anak sulung 1. Yakub ialah 2. Ruben.
9) Anak-anak Ruben ialah 3. Henokh, 4. Palu, 5. Hezron dan 6. Karmi.
10) Anak-anak 7. Simeon ialah 8. Yemuel, 9. Yamin, 10. Ohad, 11. Yakhin dan 12. Zohar serta 13. Saul, anak seorang perempuan Kanaan.
11) Anak-anak 14. Lewi ialah 15. Gerson, 16. Kehat dan 17. Merari.
12) Anak-anak 18. Yehuda ialah 19. Er, 20. Onan, 21. Syela, 22. PERES+ dan 23. Zerah; tetapi Er dan Onan mati (-2) di tanah Kanaan; [dan anak-anak Peres ialah Hezron dan Hamul.]
13) Anak-anak 24. Isakhar ialah 25. Tola, 26. Pua, 27. Ayub dan 28. Simron.
14) Anak-anak 29. Zebulon ialah 30. Sered, 31. Elon dan 32. Yahleel.
15) Itulah keturunan Lea, yang melahirkan bagi Yakub di Padan- Aram anak-anak lelaki serta 33. Dina juga, anaknya yang perempuan. Jadi seluruhnya, laki-laki dan perempuan, berjumlah tiga puluh tiga jiwa.

[+] cicit Yakub, anak 22. Peres; 34. Hezron dan 35. Hamul, (ay. 12)
[-] 19. Er dan 20. Onan, mati, (ay. 12)

Keseluruhan nama di atas adalah 32 jiwa anak dan cucu Yakub + 2 cicit dari Peres + Yakub sendiri = 35.

Namun, Er dan Onan kemudian mati, maka jumlahnya adalah [35-2=] 33 jiwa. Sebagaimana ayat 15 menyebutkan.

Khusus obsen a (34 jiwa), penuduh mungkin juga menghitung nama Lea, isteri Yakub. Namun penuduh harus tahu, bahwa Musa tidak sama sekali memasukkan nama isteri-isteri Yakub ke dalam hitungan.

NB:
1. Baca juga MTK. 22

22. Berapakah jumlah keturunan Yakub seluruhnya?

22. MENJAWAB KONTRADIKSI!

Berapakah jumlah keturunan Yakub seluruhnya?
a. 66 jiwa (Kejadian 46:26)
b. 70 jiwa (Keluaran 1:5)

Tanggapan:
Alkitab tidak hanya berisi tentang perintah dan larangan dari Tuhan. Tetapi juga lengkap menceriterakan kejadian-kejadian yang terjadi oleh tokoh-tokoh di dalamnya. Dan dalam memahami ceritanya, pasti diperlukan ketelitian. Karena di sini konteksnya "bercerita" maka tidak bijak kalau kita hanya mengambil satu ayat tanpa membaca persitiwa di pertengahan kisah itu. Misalkan kalau pada hari ini Yakub hanya punya satu anak, yaitu Ruben. Tetapi tiba-tiba kita meloncat pada Pasal lain dan membaca anak-anak Yakub kini sudah berjumlah 12. Tentu di sini ketelitian dan kecermatan yang harus kita gunakan.

Seperti pada ayat yang dipertentangkan kali ini, yang pastinya memerlukan ketelitian! (jangan asal baca).

Di mana pada obsen b, menyebutkan bahwa ada 70 jiwa. Sebagaimana ayat setelah obsen a (Kej. 46:26) pada akhirnya menulis "70 jiwa" juga,

* Kejadian 46:27, (a)
Anak-anak Yusuf yang lahir baginya di Mesir ada dua orang. Jadi keluarga Yakub yang tiba di Mesir, seluruhnya berjumlah tujuh puluh jiwa.

Obsen a menyebutkan jumlah keluarga Yakub pada saat itu berjumlah 66. Lihat nama-nama beserta numerik di bawah ini,

* Kejadian 46:8-24,
8) Inilah nama-nama bani Israel yang datang ke Mesir, yakni Yakub beserta keturunannya. Anak sulung 1. Yakub ialah 2. Ruben.
9) Anak-anak Ruben ialah 3. Henokh, 4. Palu, 5. Hezron dan 6. Karmi.
10) Anak-anak 7. Simeon ialah 8. Yemuel, 9. Yamin, 10. Ohad, 11. Yakhin dan 12. Zohar serta 13. Saul, anak seorang perempuan Kanaan.
11) Anak-anak 14. Lewi ialah 15. Gerson, 16. Kehat dan 17. Merari.
12) Anak-anak 18. Yehuda ialah 19. Er, 20. Onan, 21. Syela, 22. PERES+ dan 23. Zerah; tetapi Er dan Onan mati (-2) di tanah Kanaan; [dan anak-anak Peres ialah Hezron dan Hamul.]
13) Anak-anak 24. Isakhar ialah 25. Tola, 26. Pua, 27. Ayub dan 28. Simron.
14) Anak-anak 29. Zebulon ialah 30. Sered, 31. Elon dan 32. Yahleel.
15) Itulah keturunan Lea, yang melahirkan bagi Yakub di Padan- Aram anak-anak lelaki serta 33. Dina juga, anaknya yang perempuan. Jadi seluruhnya, laki-laki dan perempuan, berjumlah tiga puluh tiga jiwa.

[+] cicit Yakub, anak 22. Peres; 34. Hezron dan 35. Hamul, (ay. 12)
[-] 19. Er dan 20. Onan, mati, (ay. 12)

Keseluruhan nama di atas adalah 32 jiwa anak dan cucu Yakub + 2 cicit dari Peres + Yakub sendiri = 35.

Namun, Er dan Onan kemudian mati, maka jumlahnya adalah [35-2=] 33 jiwa. Sebagaimana ayat 15 menyebutkan.

16) Anak-anak 34. Gad ialah 35. Zifyon, 36. Hagi, 37. Syuni, 38. Ezbon, 39. Eri, 40. Arodi dan 41. Areli.
17) Anak-anak 42. Asyer ialah 43. Yimna, 44. Yiswa, 45. Yiswi dan 46. Beria; 47. Serah ialah saudara perempuan mereka; dan anak-anak Beria ialah 48. Heber dan 49. Malkiel.
18) Itulah keturunan Zilpa, yakni hamba perempuan yang telah diberikan Laban kepada Lea, anaknya perempuan, dan yang melahirkan anak-anak bagi Yakub; seluruhnya enam belas jiwa.

16 jiwa dari garis Zilpa, di mana ada 14 anak cucu dan 2 cicit.

33 + 16 = 49 jiwa.

19) Anak-anak Rahel, isteri Yakub, ialah 50. Yusuf dan 51. Benyamin.
20) Bagi Yusuf lahir 52. Manasye dan 53. Efraim di tanah Mesir, yang dilahirkan baginya oleh Asnat, anak perempuan Potifera, imam di On.
21) Anak-anak Benyamin ialah 54. Bela, 55. Bekher, 56. Asybel, 57. Gera, 58. Naaman, 59. Ehi, 60. Rosh, 61. Mupim, 62. Hupim dan 63. Ared.
22) Itulah keturunan Rahel, yang telah lahir bagi Yakub, seluruhnya berjumlah empat belas jiwa.

49 + 14 = 63 jiwa.

23) Anak 64. Dan ialah 65. Husim.
24) Anak-anak 66. Naftali ialah 67. Yahzeel, 68. Guni, 69. Yezer dan 70. Syilem.
25) Itulah keturunan Bilha, yakni hamba perempuan yang diberikan Laban kepada Rahel, anaknya yang perempuan dan yang melahirkan anak anak itu bagi Yakub-- seluruhnya berjumlah tujuh jiwa.

Hasilnya, pada akhirnya kita mendapat 70 jiwa juga, sebagaimana yang disebut oleh obsen b.

Lalu, mengapa ayat 26 menyebut "66 jiwa" saja?

* Kejadian 46:26,
Semua orang yang tiba di Mesir bersama-sama dengan Yakub, yakni anak-anak kandungnya, dengan tidak terhitung isteri anak-anaknya, seluruhnya berjumlah enam puluh enam jiwa.

Jawabannya,
Di antara ke-66 nama itu,

1. Yakub tidak masuk hitungan, karena ayat sendiri mengatakan ". . .tiba di Mesir bersama-sama dengan Yakub. .  berjumlah enam puluh enam jiwa.".

dan 2. Yusuf, 3. Manasye dan 4. Efraim juga tidak masuk hitungan, dikarenakan mereka bukanlah pendatang.

Yusuf sudah ada lebih dulu di Mesir, bahkan dialah yang mengundang keluarganya itu ke Mesir. Manasye dan Efraim adalah cucu-cucu Yakub dari Yusuf.

Jadi, ada 4 nama yang tidak masuk hitungan: 70 - 4 = 66 jiwa.

Maka, tepatlah sudah bahwa orang yang tiba di Mesir bersama-sama dengan Yakub ada 66 jiwa, obsen a tidak berbicara soal berapa banyak keturunan Yakub, melainkan berapa banyak orang yang datang bersama sama dengan Yakub, dan bila dihitung keseluruhannya berjumlah 70 jiwa.

NB:
1. Dalam Kis. 7:14, Stefanus menyebut jumlah mereka adalah 75 orang. Ini diambil dari Septuaginta, yang juga menghitung anak-anak dan cucu-cucu Manasye dan Efraim. Lima orang dicatat dalam 1 Tawarikh 7:14-21 yaitu [1] Asriel, [2] Makhir, [3] Zelafead, [4] Peres, dan [5] Sutelah.

21. Siapakah yang membawa Yusuf ke Mesir?

21. MENJAWAB TUDUHAN KONTRADIKSI!

Siapakah yang membawa Yusuf ke Mesir?
a. Orang Ismael (Kejadian 37:28 )
b. Orang Midian (Kejadian 37:36)
c. Saudara-saudara Yusuf (Kejadian 45:4)

Tanggapan:
Yang membawa Yusuf ke Mesir adalah orang Midian yang juga disebut orang Ismael. BACA MTK. 20

Sedangkan khusus obsen C,

* Kejadian 45:4,
Lalu kata Yusuf kepada saudara-saudaranya itu: "Marilah dekat-dekat." Maka mendekatlah mereka. Katanya lagi: "Akulah Yusuf, saudaramu, yang kamu jual ke Mesir.

Di sini, kakak-kakaknya diingatkan bahwa merekalah yang menyebabkan Yusuf berada di Mesir. Karena, kedua pihak ini; Saudara- saudara Yusuf dan orang Ismael yang juga sering di sebut orang Midian, sama-sama berperan dalam peristiwa Yusuf bisa sampai ke Mesir!

Suatu ilustrasi, atas kesuksesan mahasiswa, berkata: " ... oleh karena mereka (guru-guru) yang ... sehingga saya bisa ada di tempat ini. "

Nah, apakah berarti bahwa segerombolan guru-gurunya itulah yang telah membawa dia ke sana sebagaimana yang disalahpahami penuduh atas ayat di atas? (secara hurufiah, betul-betul di bawa, diantar langsung pakai gojek atau grab ke sana) 

20.Kepada siapa orang-orang Midian menjual Yusuf?

20. MENJAWAB TUDUHAN KONTRADIKSI!

Kepada siapa orang-orang Midian menjual Yusuf?
a. Kepada orang-orang Ismael (Kejadian 37:28)
b. Kepada Potifar, pegawai Firaun (Kejadian 37:36)

Tanggapan:

Tidak menjadi kontradiksi kalau saja kita membaca ceritanya lebih lengkap dan pastinya memahaminya (Kej. 37:12-36). Melihat kedua konteks ini amatlah berdekatan dan hendaknya dipaham secara kronologis!

* Kejadian 37:28, (a)
Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.

* Kejadian 37:36, (b)
Adapun Yusuf, ia dijual oleh orang Midian itu ke Mesir, kepada Potifar, seorang pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja.

"Orang Midian" adalah nama lain dari "Orang Ismael", artinya kedua nama ini adalah "nama yang sama", sehingga sering dicampur-adukkan, seperti pada ayat ini:

* Hakim-hakim 8,

22 Kemudian berkatalah orang Israel kepada Gideon: "Biarlah engkau memerintah kami, baik engkau baik anakmu maupun cucumu, sebab engkaulah yang telah menyelamatkan kami dari tangan orang MIDIAN."
23 Jawab Gideon kepada mereka: "Aku tidak akan memerintah kamu dan juga anakku tidak akan memerintah kamu tetapi TUHAN yang memerintah kamu."
24 Selanjutnya kata Gideon kepada mereka: "Satu hal saja yang kuminta kepadamu: Baiklah kamu masing-masing memberikan anting-anting dari jarahannya." -- Karena musuh itu beranting-anting mas, sebab mereka orang ISMAEL.

Demikian pula yang dikemukakan oleh “Achtemeier, Paul J., Th.D., Harper’s Bible Dictionary”.

Saudara-saudara Yusuf menjual Yusuf kepada orang Ismael yang sering juga disebut orang Midian (ay. 27-28),

* Kejadian 37:27-28,
27 Marilah kita jual dia kepada orang Ismael {MIDIAN} ini, tetapi janganlah kita apa-apakan dia, karena ia saudara kita, darah daging kita." Dan saudara-saudaranya mendengarkan perkataannya itu.
28 Ketika ada saudagar-saudagar Midian {ISMAEL} lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.

Tampak jelas, kalau "Orang Ismael" tidak lain dan tidak bukan adalah "Orang Midian", dan kemungkinan kontradiksi ini terjadi oleh kebiasaan penuduh yang gemar mencomot satu ayat saja dan tidak mengenal latar belakang sejarah.

Kemudian, seperti yang kita ketahui diakhir ay. 28 mengatakan bahwa orang Midian (yang telah membeli Yusuf) itu telah membawa Yusuf ke Mesir. Di sanalah kemudian orang Midian yang telah membeli Yusuf itu menjualnya LAGI kepada Potifar (ay. 36).

Jelas sekali tidak ada kontradiksi.

NB:
1. Cerita Yusuf terdapat juga di Alquran, Surah 12.

Adalah aneh, bahwa nabi Muhammad memberi cerita Yusuf dengan lengkap, berlainan dengan cerita tentang nabi-nabi lain yang diceritakan sebagian-sebagian dalam Alquran, satu bukti, bahwa cerita ini sangat mengharukan Muhammad.

Dalam Alquran ada dimuat mimpi Yusuf tentang bintang-bintang. Saudara-saudaranya membuang ia ke dalam sumur, tetapi orang-orang yang lewat yang hendak minum dari sumur itu menolong dia dan membawa dia ke Mesir. Yakub menjadi buta oleh karena terlalu banyak menangisi anaknya Yusuf itu, tetapi kemudian ketika Yusuf memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya, ia pun mengirimkan bajunya kepada ayahnya, dan saudara-saudaranya jubah itu pada mata Yakub, sehingga Yakub melihat kembali.

Yusuf di goda isteri Potifar, lalu melarikan diri. tetapi setelah diselidiki, nyatalah bahwa isteri Potifar itulah yang bersalah. Tetapi biarpun demikian, Yusuf dipenjarakan, karena isteri Potifar membela dirinya terhadap perempuan-perempuan lain. Sesudah itu, Yusuf menafsirkan mimpi raja. Isteri Potifar menerangkan kemudian, bahwa dia sendirilah yang bersalah, lalu Yusuf pun dijadikan raja muda.

Saudara-saudaranya datang untuk membeli gandum, tetapi Yusuf menyuruh mereka kembali untuk mengambil Benyamin. Benyamin datang di Mesir, maka demikianlah mimpi itu menjadi benar.

19. Siapa nama anak dari Elifaz?

19. MENJAWAB TUDUHAN KONTRADIKSI!

Siapa nama anak dari Elifaz?
a. Teman, Omar, Zefo, Gaetam, dan Kenaz (Kejadian 36:11)
b. Teman, Omar, Zefo, Kenaz (Kejadian 36:15-16)
c. Teman, Omar, Zefi, Gaetam, Kenaz, Timna, and Amalek (I Tawarikh 1:35-36)

Tanggapan:
* Kejadian 36:11, (a)
LAI TB, Anak-anak Elifas ialah Teman, Omar, Zefo, Gaetam dan Kenas.
KJV, And the sons of Eliphaz were Teman, Omar, Zepho, and Gatam, and Kenaz.
Hebrew,
וַיִּהְיוּ בְּנֵי אֱלִיפָז תֵּימָן אֹומָר צְפֹו וְגַעְתָּם וּקְנַז׃
Translit, VAYIHYU BENÊY 'ELÏFÂZ TÊYMÂN 'OMÂR TSEFO VEGA'TÂM UQENAZ

Anak-anak Elifas terdiri atas lima orang menurut ayat di atas.

* Kejadian 36:15-16, (b)
15 LAI TB, Inilah kepala-kepala kaum bani Esau: keturunan Elifas anak sulung Esau, ialah kepala kaum Teman, kepala kaum Omar, kepala kaum Zefo, kepala kaum Kenas,
KJV, These were dukes of the sons of Esau: the sons of Eliphaz the firstborn son of Esau; duke Teman, duke Omar, duke Zepho, duke Kenaz,
Hebrew,
אֵלֶּה אַלּוּפֵי בְנֵי־עֵשָׂו בְּנֵי אֱלִיפַז בְּכֹור עֵשָׂו אַלּוּף
תֵּימָן
אַלּוּף אֹומָר אַלּוּף צְפֹו אַלּוּף קְנַז׃
Translit, ÊLEH 'ALUFÊY VENÊY-'ÊSÂV BENÊY 'ELÏFAZ BEKHOR 'ÊSÂV 'ALUF TÊYMÂN 'ALUF 'OMÂR 'ALUF TSEFO 'ALUF QENAZ

16 LAI TB, kepala kaum Korah, kepala kaum Gaetam dan kepala kaum Amalek; itulah kepala-kepala kaum Elifas di tanah Edom; itulah keturunan Ada.
KJV, Duke Korah, duke Gatam, and duke Amalek: these are the dukes that came of Eliphaz in the land of Edom; these were the sons of Adah.
Hebrew,
אַלּוּף־קֹרַח אַלּוּף גַּעְתָּם אַלּוּף עֲמָלֵק אֵלֶּה אַלּוּפֵי
אֱלִיפַז
בְּאֶרֶץ אֱדֹום אֵלֶּה בְּנֵי עָדָה׃
Translit, 'ALUF-QORAKH 'ALUF GA'TÂM 'ALUF 'AMÂLÊQ 'ÊLEH 'ALUFÊY 'ELÏFAZ BE'ERETS 'EDOM 'ÊLEH BENÊY 'ÂDÂH

Ungkapan Ibrani בן - "BEN" = anak, tidak selamanya berarti anak, adakalanya berarti; cucu atau keturunan; demikian pula kepala kaum (Ibrani: אלוף- 'ALUF) adakalanya dipegang oleh cucu.

Bahwa 'BEN' selain berarti anak juga mencakup makna cucu dapat dibandingkan dengan ayat ini:

* Kejadian 29:5,
LAI TB, Lagi katanya kepada mereka: "Kenalkah kamu Laban, cucu (BEN) Nahor?" Jawab mereka: "Kami kenal."
KJV, And he said unto them, Know ye Laban the son of Nahor? And they said, We know him.
Hebrew,
וַיֹּאמֶר לָהֶם הַיְדַעְתֶּם אֶת־לָבָן בֶּן־נָחֹור וַיֹּאמְרוּ
יָדָעְנוּ׃
Translit, VAYO'MER LÂHEM HAYDA'TEM 'ET-LÂVÂN BEN-NÂKHOR {cucu Nahor} VAYO'MRU YÂDÂ'NU

Laban adalah putra kandung Betuel (Kejadian 28:5), Betuel adalah putra kandung Nahor dari istrinya Milka (Kejadian 24:47). Meskipun Laban adalah cucu Nahor, Alkitab Ibrani tetap menulisnya BEN.

Pada obsen (a) itu menyebutkan anak-anak Elifas, yakni ada 5 orang dan kalau kita melanjut ke ayat 12 ada satu lagi anak Elifas dari gundik yang dinikahinya, yang bernama Amalek.

Pada obsen (b) menyebutkan kepala kaum, pemegang kepala kaum yang disebut obsen (b) dari garis Elifas ada juga dari cucu-cucunya. Berjumlah 7, demikian juga obsen (c) yang  menyebut anak dan cucu Elifas.

* 1 Tawarikh 1:36, (c)
Anak-anak Elifas ialah Teman, Omar, Zefi, Gaetam, Kenas, Timna dan Amalek.

Bandingkan nama-nama yang disebut obsen (a). Obsen (a) hanya menyebut nama anak, sedangkan obsen (b) dan (c) sekaligus juga menyebut nama cucu.

Korah dalam obsen (b) adalah Timna menurut obsen (c), yaitu cucu dari Elifas. Zefi (c) adalah nama lain dari Zefo (a), anak Elifas.

18.Berapa lama keturunan Abraham diperbudak?

18. Contradiction Cleared Up!

Berapa lama keturunan Abraham diperbudak?
a. 400 tahun (Kejadian 15:13, Kisah 7:6)
b. 430 tahun (Keluaran 12:40-41)

Tanggapan:
Kejadian 15:13 dan Kisah 7:6 (a) memberikan angka pembulatannya; empat ratus tahun. Ini merupakan pembulatan dari angka 430 tahun, sebagaimana yang ditulis di obsen (b), Kel. 12:40-41.

Tentang angka-angka, ada beberapa kisah dalam Alkitab yang juga ditulis pembulatannya, contoh:

* 2 Raja-raja 24:8,
Yoyakhin berumur delapan belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan tiga bulan lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Nehusta binti Elnatan, dari Yerusalem.

* 2 Tawarikh 36:9,
Yoyakhin berumur delapan belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan tiga bulan sepuluh hari lamanya ia memerintah di Yerusalem. Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN.

Jelas bahwa tiga bulan dalam kitab Raja-raja adalah pembulatan atau penulisan secara genap dari tiga bulan sepuluh hari sebagaimana ditulis dalam Kitab Tawarikh.

Dapat diilustrasikan dengan lama penjajahan Belanda di Indonesia, ada yang mengatakan 'tiga setengah abad' dan ada pula yang menulisnya lebih lengkap, tiga abad plus sekian tahun sekian bulan sekian hari.

Ada yang mengatakan bahwa wanita hamil selama sembilan bulan, ada yang menambahkannya menjadi sembilan bulan sepuluh hari.

Umur jika disebut kalimatnya tidak dibesar-besarkan, hanya pembulatan saja, tidak menambahkan lewat berapa bulan, hari, jam, menit, detik. 15 tahun misalnya (pembulatan), tidak akan salah jika kemudian ada yang mengatakan secara detail '15 tahun lewat 3 bulan lewat 12 hari'.

Selain bersifat "antropomorf", Alkitab juga terkesan membulati angka-angka.

17. Siapa yang merampas Sarah?

17. MENJAWAB TUDUHAN KONTRADIKSI!

Siapa yang merampas Sarah?
a. Fir'aun (Kejadian 20:1-17)
b. Abimelekh (Kejadian 26:6-11)

Tanggapan:
KEJADIAN 12:10-20 : Sarah - Firaun

KEJADIAN 20:1-17 : Sarah – Raja Abimelekh

KEJADIAN 26:6-11 : Ribkah – Raja Abimelekh

Tidak ada yang kontradiksi dalam kisah tersebut! Sebab ketiganya adalah kejadian yang berbeda-beda. Dan bukan pula “berbeda sumber penulis” karena KITAB KEJADIAN ditulis oleh 1 orang penulis, yaitu NABI MUSA.

16. Kejadian 10:5, 20, 31 menulis sudah ada bahasa-bahasa tetapi dalam Kejadian 11:1 ditulis hanya ada 1 bahasa.

16. MENJAWAB TUDUHAN KONTRAKDIKSI!

Kejadian 10:5, 20, 31 menulis sudah ada bahasa-bahasa tetapi dalam Kejadian 11:1 ditulis hanya ada 1 bahasa.

Tanggapan:
Antara Pasal 10 dan 11 tidak semestinya dipandang secara kronologis (kejadian yang diurutkan).

Kejadian Pasal 11 menulis secara flashback peristiwa sebelum terjadinya bangsa-bangsa.

* Kejadian 11:6,
dan Ia berfirman: "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana.

Terlihat jelas bahwa apa yang ditulis dalam Pasal 11 ini belum terbentuk bangsa-bangsa, karena semuanya masih satu bangsa dan satu bahasa,

* Kejadian 10,
5 Dari mereka inilah berpencar bangsa-bangsa daerah pesisir. Itulah keturunan Yafet, masing-masing di tanahnya, dengan bahasanya sendiri, menurut kaum dan bangsa mereka.
20 Itulah keturunan Ham menurut kaum mereka, menurut bahasa mereka, menurut tanah mereka, menurut bangsa mereka.
31 Itulah keturunan Sem, menurut kaum mereka, menurut bahasa mereka, menurut tanah mereka, menurut bangsa mereka.

Dalam Pasal 10 ini, memberi riwayat bangsa-bangsa yang diturunkan oleh ketiga anak Nuh. Nah, pada pasal 11 inilah yang melengkapinya/mengflashback peristiwa sebelum terjadinya bangsa-bangsa.

Lagi, Kejadian Pasal 10 adalah penulisan umum yang menggambarkan perkembangan kemajemukan bangsa-bangsa dan penyebarannya yang berlangsung terus-menerus sesudah peristiwa air bah, juga tentang bagaimana keturunan Nuh mulai mendiami bumi kembali dan beranak-cucu.

Tetapi, intinya kedua pasal ini jangan dipandang secara kronologis (berurutan), Kejadian Pasal 10 hanya sekedar memberi daftar riwayat sedangkan Pasal 11 secara khusus berbicara lebih lanjut tentang terjadinya bangsa-bangsa. :)

NB:
1. Siapakah yang membangun Menara Babel ini?

Kira-kira dari keturunan Nuh dari anak yang mana yang memimpin proyek ini? Kita bisa melihatnya dari Kejadian 10:6-10.

"Yosefus, sejarahwan Yahudi (dalam bukunya Antiquities, Buku I, bab 4), mengatakan bahwa mereka ini adalah sejumlah orang yang mengikuti ajakan 'Nimrod' untuk membangun menara."

2. Nimrod adalah orang yang mula-mula berkuasa di bumi, ia seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan Tuhan, sebab itu dikatakan orang: "Seperti Nimrod, seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan Tuhan." (Kej. 10:8-9).

3. Dalam agama Islam, Nimrod dinamakan seorang raja yang bengis yang menjadi raja di waktu Abraham masih muda dan yang menyuruh melemparkan Abraham ke dalam api, oleh karena berani merusak arca-arca berhala kepunyaan bangsanya.

4. Apa yang dimaksud dengan "turunlah Tuhan"?

* Kejadian 11:5,
Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu,

Hal ini dimaksudkan oleh Nabi Musa untuk mengisahkan kejadian dimana peristiwa pembangunan menara Babel itu mendapat perhatian ekstra dari Tuhan. Dan dalam bahasa manusia dipakailah istilah "turun" agar para pembaca Alkitab (terutama dimasa itu) mengerti. Dan ini tidak jauh dari Alkitab yang selalu menggambarkan Allah secara antropomorf yang sudah dijelaskan pernah atau sebelumnya.

5. Sem, Ham dan Yafet.

Tampak seperti Sem sebagai anak pertama, Ham sebagai anak kedua, dan Yafet sebagai anak keterakhir. Tetapi pada kenyataannya jika di urutkan dari kakak ke teradik menjadi; Sem, Yafet dan Ham!

Mengapa demikian?
Karena ketika Nuh sadar dari mabuknya, dia mendengar apa yang dilakukan Ham (yang disebut sebagai: "anak bungsunya", 24), yaitu melihat aurat ayahnya, di kutukinyalah Tanah Kanaan! (baca Kej. 9:15-29).

Dan pada Kej. 10:21 berbunyi: Lahirlah juga anak-anak bagi Sem, bapa semua anak Eber serta abang Yafet.

Menyebutkan bahwa Sem adalah abang Yafet, bukan abang Ham, karena Ham adalah anak bungsu, sedangkan Yafet adalah anak ke-2. Jadi secara urutan Sem (anak pertama) adalah abang Yafet (anak kedua), dan Yafet adalah abang Ham (anak ketiga). Adik Sem adalah Yafet sedangkan adik Yafet adalah Ham. Begitulah kira-kira dalam pandangan orang Yahudi yang memang sangat teliti dalam berkata-kata.

Di sebut: Sem, Ham dan Yafet, kenapa bukan Sem, Yafet dan Ham, karena bisa dirasakan sendiri bahwa dengan menyebutnya demikian kedengarannya lebih enak dan lebih cocok.

6. BABEL

Menurut beberapa penafsir, etimologi 'BABEL' berasal dari kata Ibrani "BALAL" artinya 'mengacaukan', dalam bahasa Aram dikenal dengan kata "BALBEL" dengan arti yang sama yaitu "kekacauan", menunjukkan adanya gangguan khusus yang membuat orang- orang itu sangat kebingungan.

Namun ada pendapat beberapa ahli bahasa Ibrani, bahwa kata BABEL, itu artinya adalah "pintu gerbang Allah".

7. Maksud dari cerita Kejadian 11 ialah:

Menurut kehendak Tuhan semua bangsa merupakan satu keluarga, yang bersama-sama menghormati Tuhan.

Akan tetapi umat manusia ingin bersatu bukan atas nama Tuhan melainkan atas nama manusia sendiri. Justru usaha untuk mendirikan imperium (kerajaan) yang atas manusia itu selalu digagalkan oleh Tuhan.

Bangsa berjauhan dengan bangsa, negara berperang dengan negara. Dan salah satu tembok-pemisah antara bangsa dan bangsa ialah perbedaan bahasa. Hanya dalam Kerajaan Allah segala pertentangan, perbedaan dan diskrimasi dapat di atasi. Haleluya!

Sumber:
- Sarapanpagi.org
- Dr. F. L. Bakker, Sejarah Kerajaan Allah 1, hal 85, 88-89.

15. Tuhan menyesal atau tidak?

15. MENJAWAB TUDUHAN KONTRADIKSI!

Tuhan menyesal atau tidak?
a. Tuhan Menyesal dan pilu (Kejadian 6:5-6)
b. Tuhan tidak punya sifat menyesal (1 Samuel 15:29, Bilangan 23:19)

Tanggapan:
Kita tidak boleh lupa, bahwa segala pembicaraan kita tentang Allah adalah selalu kurang lebih antropomorf (majas, bersifat manusia).

Ini bukan suatu hal yang jahat. Sebab Allah sendiri mau berbicara kepada kita dalam bentuk-bentuk antropomorf, supaya "pernyataan-Nya" dapat dimengerti oleh manusia.

Dalam bahasa asli,
Hebrew,
הָוהְי םֶחָּנִּיַו םָדָאָה־תֶא הָׂשָע־יִּכ ץֶרָאָּב
בֵּצַעְתִּיַו־לֶ
׃וֹּבִל
Translit interlinear,
VAYINÂKHEM {dan Dia menyesal} YEHOVÂH {TUHAN} KÏ-'ÂSÂH {karena Dia menjadikan} 'ET-HÂ'ÂDÂM {manusia itu} BÂ'ÂRETS {di bumi} VAYIT'ATSÊV {dan memilukan} 'EL-LIBÕ {hati-Nya}

Kata "menyesal" di terjemahkan oleh LAI dari kata "NÂKHAM". Bahasa Ibrani םחנ - NÂKHAM secara konseptual kata bermakna "tidak sesuai dengan yang dikehendaki sehingga memerlukan penghiburan, hal-hal yang tidak memuaskan hati".

Kita juga harus ingat, bahwa kata "menyesal" atau pun "maaf", tidak selamanya berkaitan oleh orang yang telah berbuat salah, seperti contoh:

"Saya menyesal melihat tingkah lakumu seperti ini"

"Presiden menyesalkan kasus kecelekaan pesawat Mandala di Medan" [1]

"Saya minta maaf atas kekalahanmu", d.l.l.

Kata "menyesal" dan "maaf" dalam arti konseptual juga berlaku di Indonesia, seperti lihat contoh terakhir, 

"Saya minta maaf atas kekalahanmu", padahal "kekalahan" temannya itu bukan karena ia. Atau contoh kedua, kecelakaan pesawat bukan kesalahan presiden tetapi kenapa Presiden menyesal?

Majas Antropomorfisme (dalam bentuk manusia) sedikit sama dengan majas Personifikasi, yang menggambarkan sesuatu secara manusiawi. Allah digambarkan oleh Penulis Alkitab secara antropomorfisme, misal dikatakan "tangan Allah", "mata Allah", "Allah murka", "Allah sedih", dan lain-lain, adalah contoh dimana sosok dan perasaan Allah digambarkan dengan cara antropomorf agar sekiranya lebih dimengerti. Allah dalam Alquran juga senantiasa menggambarkan diri-Nya dengan cara antropomorf, memiliki; tangan (QS. 38:75, QS. 5:64), mata (QS. 52:48), tempat (QS. 7:54), Roh (QS. 15:29), dan lain-lain.

Dan dari Bilangan 23:18-20 sendiri, mengumumkan bahwa Allah bukanlah manusia sehingga Ia berdusta atau menyesal, tentu konteksnya di sini lebih kepada sikap manusia (yang berdusta dan mengecewakan), sebab pada ayat selanjutnya di katakan,

* Bilangan 23:19,
Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?

Demikian pun pada 1 Samuel 15:29! 1 Samuel 15:29, diucapkan oleh Samuel kepada raja Saul, ketika raja Saul kembali dari memerangi bangsa Amalek. Di dalam memerangi bangsa Amalek itu raja Saul makin menampakkan kekerasan hatinya, dengan secara terang-terangan melanggar perintah Allah. Raja Saul menawan raja Amalek dan merampas lembu-lembu bangsa Amalek dengan alasan akan dipersembahkan kepada Allah. Padahal Allah dengan tegas memerintahkan supaya Saul menumpas segala orang Amalek dengan segala harta-bendanya (jangan ada yang diambil).

Sebagai raja yang mewakili umat Allah, Saul harus menampakkan ketaatannya yang sebesar-besarnya kepada Tuhan. Dengan perbuatannya itu, raja Saul membahayakan kedudukan umat Israel sebagai sekutu Allah. Oleh karena Allah telah sekali berfirman, bahwa Ia menjadi sekutu Israel, maka Ia tidak akan berubah dari putusan-Nya itu. Ia memegang teguh kepada apa yang telah direncanakan. Tiada seorangpun yang boleh mengeraskan hatinya guna meniadakan atau menggagalkan rencana Allah itu. Karena Saul berbuat demikian (akan menggagalkan kedudukan Allah sebagai sekutu umat-Nya) maka ia ditolak oleh Tuhan. Tuhan mengambil kerajaan dari tangan Saul, dan akan memberikannya kepada orang lain. Sekalipun Allah sendiri yang telah memanggil Saul untuk menjadi raja, akan tetapi karena Saul akan merusak rencana Allah, Tuhan menarik kembali keputusan-Nya yang telah diambil terhadap Saul dengan alasan bahwa Saul membahayakan rencana Allah yang mengenai umat-Nya.

Oleh karena Tuhan tidak tahu menyesal, artinya: tidak pernah menyesali keputusan-Nya untuk menjadi sekutu Israel, maka Tuhan menyesalkan perbuatan Saul yang membahayakan keputusan Allah yang pokok tadi. Bdk: [1]

Kejadian 6:6, bahwa Allah menyesal di sini ditujukan kepada perbuatan manusia yang membahayakan rencana Allah, menyelamatkan dunia ini. Manusia pada zaman Nuh membahayakan rencana Allah untuk menjadi sekutu manusia, yaitu dengan berbuat dosa yang menyolok sekali.

Perbuatan mereka sama dengan perbuatan raja Saul. Oleh karena Allah setia kepada rencana-Nya, artinya oleh karena Ia tetap sama atau tidak berubah terhadap rencana-Nya; maka Ia MENYESALKAN PERBUATAN MANUSIA pada zaman Nuh itu.

Baik 1 Samuel mau pun Kejadian; sama-sama menunjukkan, bahwa Allah tidak menyesal bahwa Ia menjadi sekutu umat-Nya atau menjadi sekutu manusia, hanya saja Allah menyesalkan (kecewa) perbuatan manusia yang membahayakan maksud-maksud-Nya yang mulia itu.

NB:
1. Tim penerjemah Alkitab, King James Version, misalnya menterjemahkan kata Ibrani נחם -'NÂKHAM' sebanyak 41 kali sebagai "menyesal", diantara 108 kata 'NÂKHAM' yang bermakna lain dalam Alkitab bahasa asli Ibrani. Bandingkan dengan nama "Nuh" dalam Kejadian 5:29 dan bandingkan pula Ishak "dihiburkan" ('NÂKHAM') oleh istrinya atas kematian ibunya (Kejadian 24:67), atau Yakub menolak "dihiburkan" ('NÂKHAM') atas kematian Yusuf (Kejadian 37:35). Jelas "menyesal" di sini adalah hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak sehingga memerlukan pemakaian kata "NÂKHAM" di sana.

2. Tidak bakal menjadi kontradiksi! Jika penuduh memahami cara Allah bekerja dalam sejarah dan memahami penggunaan bahasa Ibrani.

14. Berapa pasang hewan yang harus dibawa ke atas bahtera Nuh?

14. MENJAWAB TUDUHAN KONTRADIKSI!

Berapa pasang hewan yang harus dibawa ke atas bahtera Nuh?
a. Satu pasang dari segala hewan tanpa kecuali (Kejadian 6:19-22, 7:8-9, 7:14-16)
b. Tujuh pasang dari segala hewan yang tidak haram dan sepasang dari segala hewan yang haram (Kejadian 7:2-5)

Tanggapan:
Tuduhan aneh lagi! Pasal 6 sama sekali tidak menyebutkan bilangan apapun (berapa) untuk jenis binatang yang 'tidak haram' dan 'haram'. Pasal 6 hanya mengatakan "satu pasang" yang berarti ada jantan dan ada betina, tidak mungkin Tuhan menyuruh membawa betina atau jantannya saja dalam misi pemusnahan (air bah) ini. Penuduh agaknya kurang teliti membaca definisi: "satu pasang" (yang berarti cowok dan cewek) di sini, padahal ada disebutkan.

Sedangkan pasal 7 secara khusus memisahkan antara binatang yang haram dan yang tidak haram!

* Kejadian 6:19-20,
19 Dan dari segala yang hidup, dari segala makhluk, dari semuanya haruslah engkau bawa satu pasang ke dalam bahtera itu, supaya terpelihara hidupnya bersama-sama dengan engkau; jantan dan betina harus kaubawa.
Hebrew,
וּמִכָּל־הָחַי מִכָּל־בָּשָׂר שְׁנַיִם מִכֹּל תָּבִיא אֶל־הַתֵּבָה
לְהַחֲיֹת אִתָּךְ זָכָר וּנְקֵבָה יִהְיוּ׃
Translit, UMIKÂL-HÂKHAY MIKOL-BÂSÂR SYENAYIM MIKOL TÂVÏ' 'EL-HATÊVÂH LEHAKHAYOT 'ITÂKH ZÂKHÂR UNEQÊVÂH YIHYU.
20 Dari segala jenis burung dan dari segala jenis hewan, dari segala jenis binatang melata di muka bumi, dari semuanya itu harus datang satu pasang kepadamu, supaya terpelihara hidupnya.
Hebrew,
מֵהָעֹוף לְמִינֵהוּ וּמִן־הַבְּהֵמָה לְמִינָהּ מִכֹּל רֶמֶשׂ הָאֲדָמָה
לְמִינֵהוּ שְׁנַיִם מִכֹּל יָבֹאוּ אֵלֶיךָ לְהַח
Translit, MÊHÂ'OF LEMÏNÊHU UMIN-HABEHÊMÂH LEMÏNÂH MIKOL REMES HÂ'ADÂMÂH LEMÏNÊHU SYENAYIM MIKOL YÂVO'U 'ÊLEYKHA LEHAKHAYOT

Satu pasang (Ibrani "SYENAYIM" (ay 19), harfiah dua); "ZÂKHÂR UNEQÊVÂH YIHYU" (ay 20), yaitu jantan dan betina, ayat ini belum menunjukkan jumlah, hanya membedakan kelamin.

Pada Kejadian 7:2, (melengkapi) agar Nuh membawa 7 pasang binatang yang tidak haram, dan 1 pasang saja untuk yang haram. Jelas tidak ada pertentangan.

* Kejadian 7:2,
Dari segala binatang yang tidak haram haruslah kauambil tujuh pasang, jantan dan betinanya, tetapi dari binatang yang haram satu pasang, jantan dan betinanya.

Jika Allah menyuruh membawa 7 pasang (harfiah: 2 ekor), maka semua hewan tidak haram yang dibawa oleh Nuh ada sebanyak 14 ekor. Sedangkan untuk yang haram hanya 1 pasang (harfiah: 2 ekor).

NB:
1. Untuk memperkuat argumennya, penuduh menyebutkan bahwa dalam Kej. 7:8-9 menuliskan; masuknya binatang tersebut ke dalam bahtera secara sepasang-sepasang. Namun pada nas ini tidak bicara mengenai sepasang-sepasang binatang yang masuk ke dalam bahtera, melainkan hanya menyebutkan bahwa pasangan binatang yang tidak haram dan haram, burung-burung . . . , masuk ke dalam bahtera. Jantan dan betina (ay. 8-9).

2. Dibawanya 7 pasang dari binatang yang tidak haram itu agar nanti ada binatang-binatang untuk dikorbankan. (Kejadian 8:20) Seandainya binatang-binatang yang tidak haram itu tidak lebih dari satu pasang, tentu mereka punah setelah mereka dipersembahkan di mezbah. Sedangkan untuk binatang-binatang dan burung-burung yang haram, satu pasang saja sudah cukup karena mereka tidak diperlukan sebagai korban bakaran.

13.Tuhan salah dalam batasan usia :

13. MENJAWAB TUDUHAN KONTRADIKSI!

Tuhan salah dalam batasan usia :
a. 120 tahun (Kejadian 6:3)
b. Adam hidup selama 930 tahun (Kejadian 5:3-5). Nuh hidup selama 950 tahun (Kejadian 9:29).

Tanggapan:
* Kejadian 6:3,
Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."

Mengenai ayat ini (batas usia 120
tahun), tidaklah mungkin berbicara atas usia manusia, sementara orang-orang yang lebih tua umurnya (dari 120 tahun) disebutkan dalam kitab yang sama, malah saling berdekatan (Pasal 5); termasuk Nabi Nuh itu sendiri!

Walau pun bisa kita lihat, setelah Air Bah umur manusia kian menurun tetapi angka itu lebih ditujukan untuk jangka waktu yang di berikan oleh Allah, yaitu selama 120 tahun, dan setelahnya didatangkan-Nyalah air bah itu,

Maksudnya, 120 tahun lagi maka manusia akan dibinasakan dengan air bah!

Kalau kita membaca lebih banyak (tidak mencomot satu ayat seperti kebiasaan penuduh), maka kita akan dapat lebih mengerti, dan akhirnya tahu bahwa konteks ini berbicara soal air bah:

* Kejadian 6,
3 "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."
7 "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, . . .

Dari konteks di atas, kita dapat memberi kesimpulan bahwa umur (waktu) yang Tuhan beri adalah selama 120 tahun (ay 3), dan bila sudah genap waktunya (120 tahun) maka Tuhan siap menurunkan air bah. (ay 7)

NB:
1. Tentang air bah dapat dibaca di; Kej. 7; Yes. 54:9; Mat. 24:37-39; Luk. 17:26, 27; Ibr. 11:7; 1 Ptr. 3:20, 21; 2 Ptr. 2:5; 3:6.
Tentang Nuh; Yeh. 14:12-23.

2. Nuh berumur 600 tahun (Kejadian 7:6) ketika peristiwa air bah, peristiwa air bah sendiri mungkin terjadi pada tahun 1656 dan ia masih hidup sampai 350 tahun setelahnya, sehingga umur Nabi Nuh adalah 950 tahun (9:29) atau mati pada tahun 2006 setelah manusia diciptakan. (Kejadian 9:28-29)

3. Adapun hujan itu diturunkan oleh Allah selama 40 hari 40 malam (red. 7:4) dan air itu berkuasa di atas bumi 150 hari lamanya (red. 7:24).

40 Hari 40 Malam adalah simbol dari Perjanjian Tuhan. Tuhan selalu mengawali Perjanjian-Nya atau membuat hal-hal besar dengan simbol ini. Seperti:

3.1. Peristiwa pertama, yaitu ketika air bah;

3.2. Peristiwa kedua, yaitu ketika nabi Musa menerima kedua loh batu yang diawali dengan Musa berpuasa selama 40 Hari 40 Malam;

3.3. Peristiwa ketiga, yaitu ketika Nabi Elia berjalan selama 40 Hari 40 Malam, ketika Nabi Elia merasa tertekan dan ketakutan karena hanya tinggal dirinya sajalah Nabi Tuhan, sedangkan nabi-nabi lain telah dibunuh. Namun Tuhan menunjukkan belas kasih-Nya dan berjanji menyisakan 7000 orang Israel yang benar dan yang tidak pernah menyembah Baal (1 Rj. 19:18);

3.4. Peristiwa keempat, sama seperti nabi Musa berpuasa 40 Hari 40 Malam untuk mendapatkan Perjanjian, demikian pula Yesus Kristus berpuasa selama 40 Hari 40 Malam untuk memberikan Perjanjian Baru,

* Yeremia 33:31,
Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda,

* Yohanes 13,
31 Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia.
34 Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. 35 Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."

4. Allah menyesal? (Kejadian 6:6)

Tanggapan:
Kita tidak boleh lupa, bahwa segala pembicaraan kita tentang Allah adalah selalu kurang lebih antropomorf (majas, bersifat manusia).

Ini bukan suatu hal yang jahat. Sebab Allah sendiri mau berbicara kepada kita dalam bentuk-bentuk antropomorf, supaya "pernyataan-Nya" dapat dimengerti oleh manusia.

Dalam bahasa asli,
Hebrew,
הָוהְי םֶחָּנִּיַו םָדָאָה־תֶא הָׂשָע־יִּכ ץֶרָאָּב
בֵּצַעְתִּיַו
־לֶא
׃וֹּבִל
Translit interlinear,
VAYINÂKHEM {dan Dia menyesal} YEHOVÂH {TUHAN} KÏ-'ÂSÂH {karena Dia menjadikan} 'ET-HÂ'ÂDÂM {manusia itu} BÂ'ÂRETS {di bumi} VAYIT'ATSÊV {dan memilukan} 'EL-LIBÕ {hati-Nya}

Kata "menyesal" di terjemahkan oleh LAI dari kata "NÂKHAM". Bahasa Ibrani םחנ - NÂKHAM secara konseptual kata bermakna "tidak sesuai dengan yang dikehendaki sehingga memerlukan penghiburan, hal-hal yang tidak memuaskan hati".

Kita juga harus ingat, bahwa kata "menyesal" atau pun "maaf", tidak selamanya berkaitan oleh orang yang telah berbuat salah, seperti contoh:

"Saya menyesal melihat tingkah lakumu seperti ini"

"Presiden menyesalkan kasus kecelekaan pesawat Mandala di Medan"

"Saya minta maaf atas kekalahanmu", d.l.l.

Kata "menyesal" dan "maaf" dalam arti konseptual juga berlaku di Indonesia, seperti lihat contoh terakhir, 

"Saya minta maaf atas kekalahanmu", padahal "kekalahan" temannya itu bukan karena ia. Atau contoh kedua, kecelakaan pesawat bukan kesalahan presiden tetapi kenapa Presiden menyesal?

5. Majas Antropomorfisme (dalam bentuk manusia) sedikit sama dengan majas Personifikasi, yang menggambarkan sesuatu secara manusiawi. Allah digambarkan oleh Penulis Alkitab secara antropomorfisme, misal dikatakan "tangan Allah", "mata Allah", "Allah murka", "Allah sedih", dan lain-lain, adalah contoh dimana sosok dan perasaan Allah digambarkan dengan cara antropomorf agar sekiranya lebih dimengerti. Allah dalam Alquran juga senantiasa menggambarkan diri-Nya dengan cara antropomorf, memiliki; tangan (QS. 38:75, QS. 5:64), mata (QS. 52:48), tempat (QS. 7:54), Roh (QS. 15:29), dan lain-lain.

6. Dalam Al Qur'an banyak bagian-bagian yang membicarakan Nuh dan air bah, malahan satu Surah (71) seluruhnya dipergunakan untuk membicarakan dia.

Diceritakan, sewaktu Nabi Nuh membuat bahtera ia kena ejekan orang tetapi ia meneruskan pemberitaan-Nya. Isteri Nuh disamakan dengan isteri Lut, yang tidak menurut suaminya. Juga ada disebut seorang dari anak-anak Nuh tidak mau ikut masuk ke dalam bahtera, karena mengira tempat di puncak gunung sudah melindungi dia. Tafsir Alquran menyebut dia adalah anak tiri Nuh. Nuh berdoa untuk keselamatannya, tetapi Allah tidak mengabulkannya.

7. Di dalam Alkitab, kita melihat kalimat "anak-anak Allah". Siapakah "anak-anak Allah" itu?

* Kejadian 6,
2 maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka
4 Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.

Melalui ayat 4 di atas kita bisa mengetahui bahwa "anak-anak Allah" berkaitan dengan "orang-orang raksasa" di bumi kala itu, yang ada sebelum dan sesudah air bah.

Menurut tafsiran yang beredar, walau pun kesimpulan ini tidak tersurat namun tersirat tetapi saya rasa pendapat ini cukup masuk akal. Yaitu bahwa para "nefilim" (raksasa, yang jatuh) merupakan anak-anak dari keturunan Malaikat yang memilih tidak setia, berontak kepada Tuhan, dan kemudian berusaha untuk mengotori darah manusia agar sekiranya apa yang dikatakan Tuhan mengenai kedatangan Mesias di bawah ini dapat dibatalkan:

* Kejadian 3:15,
Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."

Di atas, Tuhan berkata bahwa Ia akan mengadakan "permusuhan" di antara bangsa manusia dan bangsa iblis hingga sampai pada keturunan yang Dia maksud, yaitu Sang Mesias yang akan meremukkan kepala ular --mengalahkan total-- akan tetapi ular akan meremukkan tumit-Nya --membuatnya berdarah, terjatuh namun Ia akan berdiri (bangkit) kembali--.

Hal itulah yang membuat iblis ketakutan dan gemetar perihal nubuat di atas, sehingga mereka harus membuat suatu cara untuk menghalangi nubuat besar itu bahkan nubuat ini adalah nubuat yang pertama kali tertulis di dalam Alkitab! Satu-satunya cara, yaitu dengan cara mencemari darah manusia. Mengambil istri atau suami dari kalangan manusia, menyetubuhi hingga akhirnya melahirkan anak-anak bagi mereka. Semua itu iblis lakukan untuk menghalangi jalannya nubuat kedatangan Yesus Kristus. Tetapi apa daya, rencana Tuhan tidak dapat dihalang-halangi bahkan Tuhan telah memilih Daud sebagai jalan kedatangan Tuhan Yesus, di sini kita bisa melihat bahwa Tuhan seolah membuka peluang besar iblis agar mengotori darah nabi Daud sebagai jalan Kemesiasan tetapi pada masa Daud sendiri, para raksasa itu telah ia musnahkan yang dapat diartikan bahwa nenek moyang Mesias ini, dengan pertolongan Tuhan, telah mengalahkan pihak-pihak yang ingin menyerang kedatangan "keturunannya" itu.

Lalu, apa yang mencegah setan-setan menghasilkan lebih banyak Nefilim pada zaman sekarang? Kelihatannya Allah telah mengakhiri persetubuhan antara setan-setan dengan manusia dengan menempatkan setan-setan yang melakukan tindakan tsb. dalam jurang yang dalam. Yudas ayat 6 memberitahu kita, “Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka, dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar” (Yudas 1:6). Karena jelaslah bahwa tidak semua roh jahat berada dalam “penjara” pada saat ini, berarti pastilah ada sekelompok roh jahat yang melakukan kejahatan yang lebih keji dibandingkan dengan kejatuhan yang mula-mula. Kemungkinan roh-roh yang bersetubuh dengan manusia perempuan inilah yang “diikat dengan belenggu abadi.” Hal ini akan mencegah lebih banyak roh jahat mencoba melakukan tindakan semacam ini.

8. TUHAN MENGHAKIMI PARA ILLAH

* Mazmur 82,
6 Aku sendiri telah berfirman: "Kamu adalah allah, dan anak-anak Yang Mahatinggi kamu sekalian. --
7 Namun seperti manusia kamu akan mati dan seperti salah seorang pembesar kamu akan tewas."

Di dalam Alkitab sepertinya kita tidak diberitahu secara surat mengenai apa arti dari "anak-anak Allah" itu serta spekulasi-spekulasi yang tersebar mengenainya sebelum kedatangan Yesus Kristus --bahkan ingat, pada point ke-5 pun bukanlah suratan dari Alkitab melainkan lebih pada siratan--, tetapi satu hal yang harus kita tahu bahwa hal-hal rohani tidak selamanya dijabarkan langsung oleh Tuhan dan ditulis di Alkitab, misalkan informasi mengenai kapan Tuhan memberitahukan kepada Musa mengenai "Kitab Kehidupan" tidak diberitahu kapan, dan fungsi kitab itu juga apa tidak kita ketahui, tetapi tiba-tiba saja Musa berkata demikian:

* Keluaran 32,
32 Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu--dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis."

Dan juga mengenai Penghakiman Tuhan yang dikatakan oleh Asaf di atas, tidak dikatakan sejak kapan Tuhan memberitahukan hal-hal itu dan maksudnya apa juga tidak, Asaf langsung saja berkata sedemikian, menjadikannya sebuah Kidung Pujian. Jadi bisa dikatakan bahwa ada pengetahuan-pengetahuan yang tersebar luas dikalangan orang-orang Israel. Sebab Alkitab hanya mencatat sebagian besar saja dan selebihnya dari itu akan merujuk kita dengan sendirinya ke sana (demikian juga istilah Tritunggal).

Ngomong-ngomong tentang anak-anak Allah dan anak-anak Yang Mahatinggi pada ayat 6 di atas, hanyalah sebuah sindiran kepada "malaikat-malaikat pemberontak". Sebab Tuhan hanya akan memiliki satu Anak saja, yaitu Roh yang berasal dari pada-Nya, Dialah Yesus Kristus, Anak Tunggal Allah.

* Yohanes 1:14,
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Dan dikatakan lagi, bahwa melalui Anak Tunggal Allah itu, kita yang percaya kepada-Nya akan dilayakkan untuk menjadi anak-anak Allah juga,

12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;

* Amsal 14:9,
Orang bodoh mencemoohkan korban tebusan, tetapi orang jujur saling menunjukkan kebaikan.

* Amsal 20:30,
Bilur-bilur yang berdarah membersihkan kejahatan, dan pukulan membersihkan lubuk hati.

9. Secara kiasan, baptisan dilambangkan dengan kasus air bah pada zaman Nuh ini (1Ptr. 3:21).

* 1 Petrus 3:21,
Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,


TUHAN YESUS MEMBERKATI!

Sumber:
- Dr. F. L. Baker, 1965, Sejarah Kerajaan Allah 1, hlm. 65-67,

- Jay Smith, Alex Chowdhry, Toby Jepson, James Schaeffer, 101 Contradictions in the Bible Cleared Up.

- Bekker, F. L. 1965. Sejarah Kerajaan Allah: Geschiedenis der Gods openbaring, hal23. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

- www.sarapanpagi.org