205. Clear Contradiction!
Yesus diramalkan disalib dengan pasrah
dan tutup mulut (Yesaya 53:7), ternyata ketika
disalib sering bicara dan buka mulut bahkan
berteriak (Yohanes 18:36, Yohanes 18:23,
Matius 27:46).
Tanggapan:
*Yesaya 53:7,
Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan
diri ditindas dan tidak membuka mulutnya
seperti anak domba yang dibawa ke
pembantaian; seperti induk domba yang kelu
di depan orang-orang yang menggunting
bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
[bdk, KPR 8:32-33.]
Yesaya 53:7, "Tidak membuka mulutNya",
artinya tidak membela diriNya sendiri
dihadapan Kayafas, Herodes dan Pilatus untuk
menghindari hukuman salib (Matius
26:57-68; 27:11-26; Markus 14:53-65;
15:1-15; Lukas 22:61-71; 23:1-6; 23:8-32;
Yohanes 18:12-27; 18:18-38 ).
"Tidak membela diriNya sendiri" berkaitan
dengan apa yang harus dilakukan Yesus
Kristus sesuai apa yang dikatakan/
dinubuatkan oleh Yohanes Pembabtis sbb:
*Yohanes 1:29,
Pada keesokan harinya Yohanes
melihat Yesus datang kepadanya dan ia
berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang
menghapus dosa dunia."
Yesus Kristus memang 'berbicara' seperti
yang tercatat dalam Yohanes 18: 23,36;
Matius 27:46, namun apa yang dibicarakan ini
bukan untuk menghindari salib, dan ini
berbeda konteks dengan apa yang
dinubuatkan dalam Yesaya 53:7.
Ada yang menarik juga untuk dikaji, yaitu
Yesaya 53:12 menulis "Ia...berdoa untuk
pemberontak-pemberontak", bandingkan
dengan ayat ini :
*Lukas 23:34,
Yesus berkata: 'Ya Bapa, ampunilah
mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang
mereka perbuat.' Dan mereka membuang
undi untuk membagi pakaian-Nya.
Ayat diatas jelas menulis Yesus 'mengucapkan
doa pengampunan' seperti apa yang ditulis
dalam Yesaya 53:12. Maka 'Tidak membuka
mulut' itu, tidak bermakna harfiah 'tidak
bicara sama sekali'. Makna "Tidak membuka
mulutNya", adalah tidak membela diriNya
sendiri dihadapan Kayafas, Herodes dan
Pilatus untuk menghindari hukuman salib.
Yesus dengan rela menjalani sesuai apa yang
dinubuatkan yaitu "Anak domba Allah, yang
menghapus dosa dunia".
Suatu ilustrasi,
Kekalahan TIMNAS Indonesia membuat para pendukungnya pulang dengan rasa sedih dan kepala tertunduk.
Nah, apakah penuduh juga mau mengartikan 'kepala tertunduk' ini secara
hurufiah? Maksudnya kepalanya betul-betul tertunduk hingga sampai
dirumah?!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar