Kamis, 21 Juni 2012

212 Contradiction Cleared Up!

Pembuka:
"Pembicara pertama dalam suatu pertikaian nampaknya benar, lalu datanglah orang lain dan menyelidiki perkaranya." (Amsal 18:17)

Isi:
Umat Islam sering membicarakan kontradiksi yang terdapat dalam Alkitab. Jumlah kontradiksi teresbut bervariasi, tergantung dengan siapa Anda bicara. Menurut Kairanvi Izhal Ul-Haq ada 119 kontradiksi Alkitab, sedangkan Shabbir Ally mendapatkan 101 buah pertentangan.

Merupakan kekeliruan bagi kita untuk menilai Alkitab dengan standard yang dipinjam dari Al~Qur'an. Menurut mereka Al~Qur'an diturunkan (Nazil atau Tanzil) dari surga tanpa diolah oleh tangan manusia. Mereka yakin, bahwa kitab suci mereka merupakan wakyu langsung kiriman Tuhan. Dan dengan kriteria seperti itu pula mereka memaksakan untuk mengukur Alkitab. Padahal hal semacam ini tidak berlaku dalam Alkitab (yang telah terwahyu jauh sebelum Al~Qur'an, menurut kriteria wahyu Alkitab).

Alkitab bukanlah sebuah buku yang disusun oleh hanya satu orang seperti yang mereka yakini terhadap Al~Qur'an, melainkan susunan dari 66 buah kitab-kitab, yang ditulis oleh lebih dari 40orang penulis, dan dalam tenggang waktu 1500tahun! Artinya, seluruh isi Alkitab ditulis oleh tangan manusia. Buktinya dapat dilihat dari pengggunaan bahasa yang berbeda-beda, jenis tulisan yang beraneka macam, perbedaan tingkat intelektual dan kepribadian serta kata-kata "sehari-hari" untuk menggambarkan hal-hal ilmiah, yang digunakan oleh penulis agar dapat dipahami oleh orang-orang pada masa tulisan itu dibuat. Tetapi, itu semua tidak berarti bahwa Alkitab tidak dapat dipercaya karena setiap penulis Alkitab memperoleh wahyu melalui pengilhaman ilahi.

*2 Timotius 3:16,
LAI Terjemahan Baru (TB), Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
King James Version (KJV), All scripture is given by inspiration of God, and is profitable for doctrine, for reproof, for correction, for instruction in righteousness:
Textus Receptus (TR), πασα γραφη θεοπνευστος και ωφελιμος προς διδασκαλιαν προς ελεγχον προς επανορθωσιν προς παιδειαν την εν δικαιοσυνη
Transliterasi interlinear, pasa {seluruh} graphê {nas Alkitab} theopneustos {yang diilhamkan Allah} kai {dan/ memang} ôphelimos {bermanfaat} pros {untuk} didaskalian {pengajaran} pros {untuk} elegchon {pembuktian kesalahan/ teguran} pros {untuk} epanorthôsin {perbaikan} pros {untuk} paideian {pendidikan} tên hen {dalam} dikaiosunê {kebenaran}


Kata yang digunakan untuk "inspirasi" adalah θεοπνευστος - theopneustos, arti harfiahnya "tiupan nafas Allah", yang menunjukkan bahwa ia berasal dari Allah sendiri.

*2 Petrus 1:21,
sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.

Para menulis Alkitab mendapat "dorongan Roh Kudus". Oleh karena itu, Allah memakai setiap penulis, termasuk kepribadiannya untuk menyelesaikan karya-ilahi yang otoritatif, dan Allah tidak pernah salah dalam mengilhami.

*1 Tesalonika 2:13b
…, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi -- dan memang sungguh-sungguh demikian -- sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.

Dengan cara Apakah Tuhan memberikan theopneustos (inspirasi) kepada para penulis? Apakah dengan menggerakkan hti para penulis untuk meraih keunggulah seperti yang kita lihat dalam karya Shakespeare, Milton, Homer, Dickens, dan penulis-penulis besar lainnya? Atau apakah Allah menginspirasikan firman-Nya yang tercampur dengan mitos, kesalahan legenda, yaitu merupakan sebuah Kitab yang didalamnya terdapat firman Atuhan yang bercampur dengan keterbatasan dan kekeliruan? Atau apakah Allah mendiktekannya secara mekanis, sama seperti anggapan mereka terhadap Al~Qur'an, atau apakah Tuhan memakai pikiran dan pengalaman sang penulis sendiri.

Jawabnya mudah saja, yaitu bahwa Tuhan selalu mengendalikan tulisan mereka, akrena Alkitab merupakan "Firman Allah melalui kata-kata manusia" (Mc Dowell, 1990:176). Artinya, Tuhan memakai kebudayaan serta aturan-aturan dari lingkungan si penulis, lingkungan dimana Tuhan mengendalikan mereka melalui kedaulatanNya. Dengan demikian, sejarah diperlakukan Allah sebagai sejarah, puisi sebagai puisi, perumpamaan sebagai perumpamaan, kata-kata kiasan sebagai kata-kata kiasan, generalisasi sebegai generalisasi, pendekatan sebagai pendekatan, dan lain-lain sebagai apa adanya. Perbedaan konvensi dan penghayatan sastra yang ada pada masa Alkitab dan masa kini, juga harus diperhatikan. Misalnya pengkisahan yang kurang kronologis dan kutipan yang tidak selalu tepat/sama persis, pada saat itu merupakan tradisi yang dapat diterima dan tidak dianggap melanggar prinsip baku. Dan jika hal serta maksud tersebut dapat dipahami, maka tidak akan muncul dugaan-dugaan dan tuntutan yang keliru terhadap Alkitab.

pemahaman kristen tentang wahyu, pasti tidak akan dapat diterima oleh umat Islam, karena hal itu akan menimbulkan perselisihan dengan mereka. Seperti misalnya, Alkitab bertentangan dengan konsep Nazil atau Tanzil (diturunkan) yang diyakini terjadi pada Al~Qur'an. Namun, mereka hanya melihat kepada Perjanjian Baru yang telah mereka peralahkan. Mereka tidak menuduh kitab-kitab sebelumnya, seperti Taurat dan Zabur, padahal keduanya ini toh dianggap oleh umat islam sebagai wahyu yang sama diilhamkan. Umat Islam percaya bahwa Musa menulis kitab taurat dan Daud menulis kitab Zabur, tetapi anehnya mereka tidak mempermasalahkan apakah wahyu ini diterima secara nazil (diturunkan) atau tidak. Padahal tidak! Jika demikian, mengapa mereka menuntut hal tersebut juga berlaku pada perjanjian Baru, apdahal kitab ini juga tidak meng-klaim demikian bagi dirinya.

Alasan dasarnya agak terletak pada keyakinan umat Islam bahwa Al~Qur'an adalah satu-satunya wahyu yang tidak pernah dijamah oleh campur tangan manusia, karena itu Al~Qur'an dianggap sebagai firman Tuhan yang paling benar dan murni, dengan demikian ia menggantikan bahkan membatalkan wahyu-wahyu lain yang telah ada sebelumnya, karena keterbatasan dari para penulisnya.

Ironisnya, pendapat yang neyatakan Al~Qur'an merupakan wahyu yang diturunkan, hanya berasal dari satu orang saja, yang katanya menerima wahyu terebut, yaitu Muhammad sendiri. Tidak ada saksi lain yang emndukung pewahyuan Muhammad itu. Bahkan tidak ada kuasa mujizat yang mendukung klaim Muhammad ini. Tidak ada pula dokumen lain selain Al~Qur'an yang dapat mendukung pernyataannya. (Lihat Sejarah Kelahiran Al~Qur'an vs Alkitab).

Bahkan jika kita abaikan sejarah awal Al~Qur'an diatas, masalah lain akan tetap ada, yaitu ketika tradisi Islam menyebutkan bahwa ada banyak naskah yang berbeda yag dibuat pada saat resensi Al~Qur'an disusun pada pertengahan abad ke-7 Masehi. Mereka mengatakan bahwa semua naskah-naskah yang menimbulkan perselisihan, dibuang. Dengan demikian, kita tidak tahu apakah Al~Qur'an yang ada sekarang ini sama dengan Al~Qur'an yang pertama kali disampaikan, kecuali percaya saja.
Yang perlu diketahui oleh umat Islam adalah bahwa orang kristen meyakini bahwa firman Tuhan, yaitu firman yang tertulis dalam Alkitab yang ada saat ini, memang ditulis oleh manusia, namun penulis-penulis tersebut mendapat pimpinan langsung dari Roh Kudus.

Berbeda dengan Al~Qur'an yang disampaikan tanpa unsusr-unsur manusia, Tuhan Alkitab justru memilih mewahyukan firmanNya melalui manusia-manusia (nabi-nabi atau rasul-rasul), sehingga firmanNya bukan hanya dapat disampaikan kepada orang lain secara tepat dan menyeluruh, tetapi juga dapat dikomunikasikan menurut pemahaman dan daya serapnya. Hal ini tidak dapat dilakukan oleh Al~Qur'an jikalau ia tidak memiliki unsur-unsur kemanusiaan seperti yang diyakini pada umumnya.

Masih terdapat masalah-malsah lain ketika orang-orang Muslim mengatakan bahwa Alkitab memiliki banyak kontradiksi. Bila benar begitu, lalu apa yang akan mereka lakukan terhadap otoritas yang Al~Qur'an berikan kepada Alkitab?

Surat Al Baqarah 2:316 menegaskan bahwa tidak ada perbedaan antara kitab suci yang telah diberikan sebelumnya dengan Al~Qur'an :

Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya"

* Surat Ali-Imran 3:2-3
[2] Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya.
[3] Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil.

* Surat An-Nisaa 4:136 :
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.

Penguatan amat telak terhadap wewenang (otoritas) Perjanjian Lama (Taurat) dan Perjanjian Baru (Injil), dapat kita lihat dalam Surat 10:94 yang menyatakan bahwa jika timbul keragu-raguan terhadap Qur'an, maka umat Islam disarankan untuk membaca kitab-kitab sebelumnya :


* Qs 10:94
Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu.

Jadi, surat-surat Al~Qur'an dengan jelas mendukung kabsahan dan otoritas Taurat serta Injil sebagai wahyu Tuhan. Ini justru menunjuk kepada apa yang diyakini oleh orang Kristen.

Kenyataannya, tidak ada sedikitpun peringatan dalam Al~Qur'an bahwa kitab-kitab sebelumnya telah terpalsukan, atau terdapat pertentangan didalamnya (yang ada adalah usaha sebagian orang Yahudi untuk menyelewengkannya). Jika memang Al~Qur'an adalah kitab yang berisikan wahyu lengkap dan final. Dan jika Al~Qur'an memang adalah Kitab yang menjadi penutup bagi kitab-kitab lainnya seperti yang di-klaim oleh umat Islam, tentunya penulis Al~Qur'an akan memberi peringatan serius kepada pembacanya bahwa kitab-kitab sebelumnya telah terpalsukan. Tetapi, tidak pernah ditemukan satu pun ayat petunjuk dalam Al~Qur'an yang menuduh bahwa didalam Alkitab terdapat eprtentangan, atau bahwa Alkitab telah terpalsukan, atau bahwa itu harus diharamkan, dibakar dll.

Beberapa orang Islam mempertahankan pernyataan dalam Surat 2:140 yang menyatakan bahwa orang-orang Yahudi dan Kristen telah menyelewengkan kitab-suci mereka. Ayat ini berbunyi:


* Qs 2:140
ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau Nasrani? Katakanlah: "Apakah kamu yang lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih lalim daripada orang yang menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya?" Dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan http://quran.al-islam.com/Targama/DispT ... =140&t=ind


Padahal ayat ini sama sekali tidak menyatakan bahwa orang Yahudi dan Kristen telah memalsukan Kitab-Sucinya. Disini hanya dikecam bahwa orang-orang Yahudi tertentu telah menyembunyikan "kesaksian yang mereka dapatkan dari Tuhan". Dengan kata lain, kesaksian ilahi itu tetap ada (untuk itulah surat-surat dalam Al~Qur'an menasehati umat Islam untuk tetap menghargai kitab-kitab suci sebelumnya), walaupun sebagian penganutnya memilih untuk tidak mengungkapkan (alias menyembunyikan) kesaksian itu. Alhasil, ayat ini justru semakin memperkuat kredibilitas kitab-kitab sebelumnya, yaitu bahwa kesaksian dari Tuhan sungguh-sungguh terdapat diantara masyarakat Yahudi.

Kebanyakan kontradiksi yang dipermasalahkan sebenarnya bukanlah kesalahan sama sekali, melainkan hanya kesalahan dalam memahami konteks ayat atau yang tidak lebih daripada kesalahan pembuat salinan ulang. Menjelaskan jenis kesalahan yang pertama adalah lebih mudah, sedangkan untuk kesalahan yang kedua perlu lebih banyak perhatian.
Seperti yang kita ketahui, Perjanjian Lama (PL) ditulis pada abag ke 17 s/d 5 sebelum Masehi diatas kulit-kulit dan Papyrus yang mudah rusak, sehingga perlu terus menerus disalin ulang selama lebih dari 3,000 tahun, dan Perjanjian Baru disalin ulang selama 1,400 tahun, oleh masyarakat yang terserak ke pelbagai komunitas di tempat-tempat dan benua yang berbeda-beda, tetapi isinya tidak mengalami perubahan mendasar.

Dewasa ini, banyak catatan-catatan yang usianya tua ditemukan sehingga dapat mendukung pembuktian tulisan kitab-kitab yang telah ada. Kitab Perjanjian Baru (PB) sendiri memiliki 5,300 naskah dan fragmen (bagian-bagian naskah) dalam bahasa Yunani, 10,000 naskah latin Vulgate dan 9,300 naskah tua dalam terjemahan bahasa lainnya.

Dengan kata lain, PB memiliki lebih dari 24,000 salinan naskah untuk digunakan!. Jelas bahwa luasnya per-naskah-an ini memungkinkan kita membuat gambaran terhadap setiap ayat variant (tidak baku) yang selalu akan ada. Dimana muncul variant tertentu, maka teks tersebut kemudian diidentifikasi dan disisihkan untuk dijadikan catatan kaki pada ayat yang bersangkutan. Tetapi hal tersebut tidak membuat Alkitab menjadi cacat (ketika kita membandingkannya dengan tulisan aslinya).

Orang Kisten dengan senang hati mengakui, bahwa ada "ketidak sempurnaan" dalam penyalinan ulang terhadap PL dan PB. Tetapi hal seperti itu memang diluar kemampuan manusia manapun untuk dihindari, karena menyalin ulang halaman demi halaman dengan tangan secara manual akan menghasilkan kesalahan manusiawi, baik untuk buku suci maupun sekuler. Apalagi kalau naskahnya yang akan dialin itu sudah buram ditelah usia dan cara penyimpanan yang tidak bisa sempurna. Namun, kita tahu bahwa naskah aslinya (yang disebut autograph, yaitu yang diinspirasikan langsung oleh Tuhan kepada penulis Alkitab) tidak akan memiliki kesalahan sedikitpun juga . Tetapi berhubung dokumen-dokumen yang asli telah ditulis pada masa yang amat lampau, maka dokumen tersebut tidak dapat lagi ditampilkan.

Para analis naskah kuno mencatat bahwa setiap orang yang menulis ulang (juru-tulis atau penyalin ulang) cenderung membuat 2 jenis kesalahan dalam penulisan salinan kitab :
Yang pertama berhubungan dengan ejaan nama-nama (apalagi nama-nama aneh dan asing). Dan yang kedua berkenaan denga bilangan-bilangan. Kenyataan bahwa kedua jenis "kesalahan" ini saja yang utamanya mulcul dalam salinan Alkitab semakin membuktikan bahwa kesalahan-kesalahan dalam naskah Alkitab hanya dilakukan oleh para penyalin ulang belaka. Jika memang benar bahwa pesan-pesan Alkitab asli-lah yang bertentangan, maka tentulah buktinya dapat ditemukan dalam isi Alkitab itu sendiri. (Archer 1982:221-222).

Yang perlu disadari oleh kita semua adalah bahwa tidak ada satupun perbedaan dalam serentetan salinan ulang Alkitab yang sampai ke tangan kita itu, menggeser atau mengubah doktrin Alkitab itu sendiri. Justru Roh Kudus telah melakukan "campur tangan" dan menjaga agar penyalinan ulang teks Alkitab jangan sampai menggeser ajaran-ajaran doktrinal itu sendiri.

(Catatan : Bila ada yang menjahili Alkitab agar ajarannya terselewengkan, maka tentulah sasaran penjahilnya bukan pada tetek-bengek angka dan huruf yang sama-sekali tidak ada bobot signifikansinya terhadap ajaran doktrinal itu sendiri!)


Tuhan menjadikan kebenaran FirmanNya lewat pewahyuan/pengilhaman. Namun Tuhan tidak pernah berjanji tidak ada keteledoran dalam penulisan ulang Alkitab. Maka dapat dipastikan bahwa naskah asli Alkitab (autograph) merupakan ilham dari Tuhan sendiri yang tidak ada cacatnya. Karena itu kita perlu menjadikan kritik-kritik yang ada sebagai alat untuk menemukan keteledoran yang mungkin saja terdapat dalam salinan ulang Alkitab.

Secara keilmuan, teks Alkitab dalam bahasa Ibrani dan Yunani terbukti amat terpelihara dalam Alkitab, sehingga bersama Westminter Confession, kami mampu menegaskan bahwa dibawah penjagaan Tuhan, maka keabsahan dan otoritas Kitab Sudi tidak sedikitpun dirusakkan oleh adanya salinan ulang yang "kurang sempurna" dalam bentuknya, bukan dalam isi dan pesan-pesan doktrinalnya.

Kesempurnaan dan kebenaran A;lkitab sebagai firman yang menyelamatkan umat mansuia ini tepat diibaratkan dengan bahtera nabi Nuh yang dirancang secara khusus oleh Tuhan sendiri. Maka apa yang dirancang Tuhan itu tentu benar dan sempurna, tanpa kekurangan atau kesalahan. Namun pembuatan bahtera itu dilakukan oleh manusia-Nuh yang tidak sempurna untuk sebuah misi penyelamatan yang sempurna!
Mungkinkah itu?
Nuh tidak tahu ilmu kelautan, juga awam di bidang perkapalan raksasa. Bahkan pada masa itu, tidak mungkin ada perkakas pertukangan yang memadai untuk proyek raksasa ini!
Secara ilmu dan tekhnologi modern, pastilah mudah ditemukan kekurangan, kekasaran, dan keanehan-keanehan produk yang dihasilkan oleh Nuh. Bahkan Anda bisa mencurigai tingkat kekedapan air yang dimiliki bahtera itu. Pasti Mustahil mencapai kesempurnaan!
Namun siapakah diantara kita yang bisa menyangkal bahwa ternyata kapal Nuh itu benar-benar sempurna dan benar untuk melaksanakan misi penyelamatan yang diinginkan Tuhan?!

Secara Analogi, Tuhan-pun mampu membuat Alkitab cukup sempurna melalui dan di dalam keterbatasan manusia. Firman Tuhan yang tidak terbatas, yang harus "diturunkan" kedalam dunia yang terbatas, tentu mengadopsi unsur-unsur keterbatasan yang bisa dianggap sebagai "lemah, salah, penuh kekurangan, dan tidak sempurna". Namun sungguh ia justru tidak pernah kehilangan kewibawaan dan kemampuannya untuk tampil sebagai Alkitab yang benar dan sempurna!

Sumber :
Jay Smith, Alex Chowdhry, Toby Jepson, James Schaeffer, http://debate.org.uk/topics/apolog/contrads.htm

Penutup:

Judul: Membersihkan Kontradiksi
Pertama Tayang dan Terakhir: 15 Januari 2012 - 15 Juni 2012
Durasi: ~1 - 2 pembersihan per day

Pemosting:
~ KME
~ JAS
~ other

Sumber Jawaban:
~ http://thebereans.net/?contra-r12.shtml
~ http://www.sarapanpagi.org/inkonsistensi-kontradiksi-alkitab-vt566.html
~ www.jesus.net/
~ other

Dialihkan:
http://clearcontradiction-hsh.blogspot.com/

Pujian:
Kami Datang Di Hadirat-Mu
Dalam Satu Kasih, Dengan Bersehati
Berjanji Setia Sampai Akhir
Mengasihi-Mu, Yesus

Bersama Keluargaku Melayani Tuhan
Bersatu S'lamanya Mengasihi Engkau
Tiada Yang Dapat Melebihi Kasih-Mu Ya Tuhan
Bagi Kami Engkau Segalanya

Gelombang Badai Hidup
Coba Menghalangi
Namun Kuasa Tuhan
Buka Jalan Kami

Senin, 18 Juni 2012

212. Penyembahan Patung oleh umat Katolik KELUARAN 20:4 VS PATUNG BUNDA MARIA & YESUS. dalam kenyataannya di gereja2 sering dijumpai patung Bunda Maria dan atau Yesus, padahal dalam Matius 5:18 Yesus berkata: "...Sesungguhnya selam...nya terjadi." Mengapa Kristen merombak habis hukum Taurat?

212. Clear Contradiction! (TAMAT)

Penyembahan Patung oleh umat Katolik
KELUARAN 20:4 VS PATUNG BUNDA MARIA & YESUS.
dalam kenyataannya di gereja2 sering dijumpai patung Bunda Maria dan atau Yesus, padahal dalam Matius 5:18 Yesus berkata: "...Sesungguhnya selam...nya terjadi." Mengapa Kristen merombak habis hukum Taurat?

Tanggapan:
*Keluaran 20:4,
Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.

Bandingkan dgn suruhan Tuhan membuat patung:

*Keluaran 25:18,
Dan haruslah kaubuat dua kerub dari emas, kaubuatlah itu dari emas tempaan, pada kedua ujung tutup pendamaian itu. (CC. 30)

Ayat 4 di atas (Kel.20) tidak berdiri sendiri, lihat kelanjutannya (ay.5):

*5,
Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya.

Maka sebenarnya, membuat patung itu tak apa, jika tujuannya bukan untuk di sembah!

Seperti Kel. 25 di atas, di mana TUHAN menyuruh membuat patung, dan itu tidak bertentangan dengan Kel. 20, sebab tujuannya bukan untuk disembah.

Demikian pun umat Khatolik, yang memang memiliki patung namun patung itu bukan digunakan sebagai sesembahan.
Jika ada orang yang mengklaim bahwa umat Khatolik menyembah patung, hanya fitnah saja, sebab kenyataannya umat Khatolik sama sekali tidak menyembah patung. Silahkan saksikan langsung bagaimana prosesi ibadah Khatolik.

"Patung Yesus, patung bunda Maria & Yosef, serta patung para kudus, ..tidak pernah menjadi tuhan atau berhala. Patung tetap patung, yang membawa kedekatan hati, membantu penciptaan kerohanian yang baik, sakral, dan khusuk dalam berdoa kepada Allah. Dengan semua maksud baik itu, umat non-Katolik tidak perlu repot & khawatir.

Saya bisa mengerti, amat sulit bagi orang non-Katolik utk mengerti jalan pikiran apalagi nuansa kebatinan seorang Katolik dalam berkomunikasi dengan Allah.

Orang Katolik menggunakan salib yang ada patung Yesusnya, menggunakan rosario, memiliki 7 sakramen, memiliki doa salam Maria, dan sebagainya. Tetapi ketidakmengertian itu, jangan lantas membuat kecurigaan dan
penilainan yang tidak perlu. Sering saya umpamakan, seseorang tidak akan mengerti tata letak rumah tetangganya, melebihi sang tuan rumah sendiri.

Gereja Katolik selalu berusaha hidup seturut kehendak Tuhan lewat firman-firmanNya. Ttg patung ini pun, gereja Katolik seseungguhnya tidak menyalahi firman Tuhan."

"Sampai hari ini, bangsa Yahudi paling tabu dengan yang namanya patung (Ibrani: FESEL, fê-sâmekh-lâmed), terbuat dari kayu/batu, baik yang dibuat untuk kepentingan seni, apalagi jika yang dimaksud adalah untuk penyembahan (berhala). Oleh karena itu, tidak akan ditemukan yang namanya monumen berupa apa saja yang dibuat oleh bangsa Yahudi.

Keserupaan, Ibrani TEMÛNÂH, tâv-mêm-nûn-vâv-hê', berarti apa saja yang serupa, dalam bentuk apa saja, gambar, lukisan, dan sebagainya; baik yang di langit (malaikat, matahari, bulan, bintang, termasuk unggas/burung); di bumi (kerbau, kambing, kucing, anjing,..); di laut (ikan, dan mungkin pula ... kapal selam, dan seterusnya). Benda-benda yang menyerupai ini pun tidak boleh dibuat.

Jika dunia mematuhi mitsvot (dari rabi Yahudi) ke-312 dan 313 (ttg pelarangan membuat patung biar bukan untuk disembah), niscaya segala foto dan lukisan yang ada harus dimusnahkan, bahkan mata uang baik uang kertas maupun uang logam bergambar pun tidak boleh digunakan.

Sampai sejauh itukah pengertian Keluaran 20:4?
Jika dipotong pada ayat ke-4 saja, maka demikianlah maknanya, tetapi ayat ini masih punya kelanjutannya yaitu ayat 5.

"Benarkah bangsa Israel tidak pernah membuat patung?

Ternyata mereka pernah membuat kerub dari emas di atas tabut perjanjian (Kel. 25:18 dan ayat2 lainnya), bahkan kita pun menemukan di Alkitab, raja Salomo mengukir kerub baik di dinding maupun di pintu, termasuk lukisan pohon korma, lembu-lembu.

Apakah tindakan ini bertentangan?"

"Inti dari Keluaran 20:4 adalah penyembahan berhala, bukan larangan untuk membuat dan/atau menyimpan patung, lukisan, dan foto sebagai karya seni."

Alasan pembuatan patung dalam Gereja Katolik adalah sebagai simbol atas sosok yang diistimewakan melalui patung tersebut. Patung itu sendiri tidak diistimewakan, sosok yang diwakilinyalah yang diistimewakan.

Sebagai contoh,
Seseorang menyimpan foto orang lain yang dikasihinya. Tentunya yang dikasihi bukanlah foto itu sendiri melainkan pribadi yang diwakili melalui foto tersebut.

Contoh lainnya adalah warga negara suatu bangsa amat menghormati bendera bangsanya, jika bendera itu diinjak2 banga lain, warga negara itu akan marah. Tentunya dia marah bukan atas nasib benderanya sendiri melainkan atas penghinaan terhadap sosok yang diwakili bendera itu, yaitu bangsanya sendiri.

Dengan demikian, pembuatan patung sebenarnya tidak dimaksudkan untuk menjadikan patung itu sebagai objek penyembahan, melainkan hanya sebagai simbol atas sosok yang diistimewakan.

SELESAI!

211. Apakah tubuh Yesus dirempahi menurut tradisi Yahudi sebelum Ia dikuburkan (Yohanes 19:39-40) atau para perempuan datang merempah-rempahiNya setelah Yesus dikuburkan (Markus 16:1)

211. Clear Contradiction! ( 2 terakhir )

Apakah tubuh Yesus dirempahi menurut tradisi Yahudi sebelum Ia dikuburkan (Yohanes 19:39-40) atau para perempuan datang merempah-rempahiNya setelah Yesus dikuburkan (Markus 16:1)

Tanggapan:
*Yohanes 19:38-42,
38 Sesudah itu Yusuf dari Arimatea -- ia murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi -- meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus. Dan Pilatus meluluskan permintaannya itu. Lalu datanglah ia dan menurunkan mayat itu.
39 Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya.
40 Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat.
41 Dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu taman dan dalam taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang.
42 Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka meletakkan mayat Yesus ke situ.

versus

*Markus 16:1,
Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus.

Tidak ada yang bertentangan di sini. Ketika Yesus hendak dikuburkan Ia dirempahi, kemudian perempuan-perempuan pun hendak merempahi-Nya lagi setelah Ia dikuburkan sebagai bentuk penghormatan terakhirnya.

210. Apakah Yesus akan mewarisi tahta Daud (Lukas 1:32) atau tidak? (Matius 1:11; 1 Tawarikh 3:16 & Yeremia 36:30)

210. Clear Contradiction! ( 3 terakhir )

Apakah Yesus akan mewarisi tahta Daud (Lukas 1:32) atau tidak? (Matius 1:11; 1 Tawarikh 3:16 & Yeremia 36:30)

Tanggapan:
*Lukas 1:32,
Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,

VERSUS

*Matius 1:11,
Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel.

*1 Tawarikh 3:16,
Keturunan Yoyakim ialah Yekhonya, anaknya itu, dan anak orang ini ialah Zedekia.

*Yeremia 36:30,
Sebab itu beginilah firman TUHAN tentang Yoyakim, raja Yehuda: Ia tidak akan mempunyai keturunan yang akan duduk di atas takhta Daud, dan mayatnya akan tercampak, sehingga kena panas di waktu siang dan kena dingin di waktu malam.

Yang harus kita pahami adalah, bahwa kelahiran Yesus bukanlah karena benih laki-laki, melainkan oleh Roh Kudus:

*Matius 1:20,
Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.

Jadi Yusuf bukanlah ayah kandung Yesus, melainkan sebagai legal father-Nya, yang sah secara hukum Yahudi.

Pun telah tahu dari CC sebelumnya (81, 82, 83, 84, 85, 86, 87) bahwa Matius menuliskan silsilah dari garis Yusuf, sedangkan Lukas dari garis Maria.

Yusuf selaku legal father-Nya Yesus merupakan keturunan Daud dari Salomo, kemudian dari garis Salomo ini kita menemukan nama Yoyakim, yang keturunannya tidak akan duduk di atas takhta Daud. Yusuf legal fathernya Yesus adalah keturunan Yoyakim. (bdk: Matius 1)

Tetapi Maria selaku ibu kandung Yesus, adalah keturunan Daud dari Natan, bukan dari Salomo dan Maria bukanlah keturunan Yoyakim. (bdk: Lukas 3).

Kekeluargaan leluhur Yusuf dan Maria terpisah dari keturunan Daud, di mana yang satu adalah dari keturunan Salomo (Yusuf), dan yang lain dari Natan (Maria).

Matius yang menulis silsilah Yusuf legal father Yesus, menjelaskan bahwa kelahiran Yesus bukanlah melalui benih laki-laki. Jadi, Matius menunjukkan bagaimana Yesus membebaskan diriNya dari masalah Yoyakhim, sehingga Ia dapat tetap duduk diatas takhta Daud!

Sebaliknya, Lukas yang menulis silsilah Maria, ibu kandung Yesus, menunjukkan bahwa Yesus merupakan keturunan Daud bukan dari garis Yoyakhim, dan oleh karena itu Ia berhak mewarisi takhta bapak leluhurNya, Daud.

Malaikat dalam Lukas 1:32 berkata "Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya",

Ini adalah penetapan Ilahi
dan bersama dengan garis badaniah, menjadikan Yesus satu-satunya ahli-waris yang benar untuk takhta Daud.

Nb:
1. CC: 81; 82; 83; 84; 85; 86; 87; 188. clearcontradiction-hsh.blopspot.com/?m=1

209. Siapakah ayah dari Selah, Kainan (Lukas 3:35-36) atau Arpakhsad? (Kejadian 11:12)

209. Clear Contradiction! ( 4 terkahir)

Siapakah ayah dari Selah, Kainan (Lukas 3:35-36) atau Arpakhsad? (Kejadian 11:12)

Tanggapan:
*Lukas 3:35-36,
35 anak Serug, anak Rehu, anak Peleg, anak Eber, anak Salmon,
36 anak Kenan, anak Arpakhsad, anak Sem, anak Nuh, anak Lamekh,

*Kejadian 11:12,
Naskah Masorah, Setelah Arpakhsad hidup tiga puluh lima tahun, ia memperanakkan Selah.

Membandingkan dengan naskah Septuaginta (LXX, Alkitab Bahasa Yunani) yang jauh lebih tua dari naskah Masoret (Alkitab Bahasa Ibrani), ternyata naskah Septuaginta menyalinnya secara lengkap. Secara naskah Masoret di sini bermasalah pada salingtulistangannya (manuskrip):

*Kejadian 11:10-14,
10 LAI TB, Inilah keturunan Sem. Setelah Sem berumur seratus tahun, ia memperanakkan Arpakhsad, dua tahun setelah air bah itu.

Hebrew,
אֵלֶּה תֹּולְדֹת שֵׁם שֵׁם בֶּן־מְאַת שָׁנָה וַיֹּולֶד אֶת־אַרְפַּכְשָׁד
שְׁנָתַיִם אַחַר הַמַּבּוּל׃
Translit, 'ELEH TOLDOT SYEM SYEM BEN-ME'AT SYANAH VAYOLED 'ET-'ARPAKHSYAD SYENATAYIM AKHAR HAMABUL

LXX, και αυται αι γενεσεις σημ σημ υιος εκατον ετων οτε εγεννησεν τον αρφαξαδ δευτερου ετους μετα τον κατακλυσμον
LXX Translit, KAI AUTAI AI GENESEIS SÊM HUIOS EKATON ETÔN OTE EGENNÊSEN TON ARPHAXAD DEUTEROU ATOUS META TON KATAKLUSMON

11 LAI TB, Sem masih hidup lima ratus tahun, setelah ia memperanakkan Arpakhsad, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.

Hebrew,
וַיְחִי־שֵׁם אַחֲרֵי הֹולִידֹו אֶת־אַרְפַּכְשָׁד חֲמֵשׁ מֵאֹות שָׁנָה
וַיֹּולֶד בָּנִים וּבָנֹות׃ ס
Translit, VAYEKHI-SYEM 'AKHAREY HOLIDO 'ET-'ARPAKHSYAD KHAMESH ME'OT SYANAH VAYOLED BANIM UVANOT

LXX, και εζησεν σημ μετα το γεννησαι αυτον τον αρφαξαδ πεντακοσια ετη και εγεννησεν υιους και θυγατερας και απεθανεν
LXX Translit, KAI EZÊSEN SÊM META TO GENNÊSTAI AUTON TON ARPHAXAD MENTAKOSIA ETÊ KAI EGENNÊSEN HUIOS KAI THUGATERAS KAI APETHANEN

12 LAI TB, Setelah Arpakhsad hidup tiga puluh lima tahun, ia memperanakkan Selah.

Hebrew,
וְאַרְפַּכְשַׁד חַי חָמֵשׁ וּשְׁלֹשִׁים שָׁנָה וַיֹּולֶד אֶת־שָׁלַח׃
Translit, VE'ARPAKHSHAD KHAI KHAMESY USYELOSYIM SYANAH VAYOLED 'ET-SYALAKH

LXX, και εζησεν αρφαξαδ εκατον τριακοντα πεντε ετη και εγεννησεν τον καιναν
LXX Translit, KAI EZÊSEN ARPHAXAD HEKATON TRIAKONTA PENTE ETÊ KAI EGENNÊSEN TON KAINAN

{Lihat, LXX yang menyalinnya secara lengkap ada menulis nama 'KAINAN' - καιναν, di sana belum menyebut sama sekali nama SELAH}

13 LAI TB, Arpakhsad masih hidup empat ratus tiga tahun, setelah ia memperanakkan Selah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.

Hebrew,
וַיְחִי אַרְפַּכְשַׁד אַחֲרֵי הֹולִידֹו אֶת־שֶׁלַח שָׁלֹשׁ שָׁנִים
וְאַרְבַּע מֵאֹות שָׁנָה וַיֹּולֶד בָּנִים וּבָנֹות׃ ס
Translit, VAYEKHI ARPAKHSYAD 'AKHAREI HOLIDO 'ET-SYELAKH SYALOSY SYANIM VE'ARBA ME'OT SYANAH VAYOLED BANIM UVANOT

LXX, και εζησεν αρφαξαδ μετα το γεννησαι αυτον τον καιναν ετη τετρακοσια τριακοντα και εγεννησεν υιους και θυγατερας και απεθανεν και εζησεν καιναν εκατον τριακοντα ετη και εγεννησεν τον σαλα και εζησεν καιναν μετα το γεννησαι αυτον τον σαλα ετη τριακοσια τριακοντα και εγεννησεν υιους και θυγατερας και απεθανεν
LXX Translit, KAI EZÊSEN ARPHAXAD META TO GENNÊSTAI AUTON TON KAINAN ETÊ TETRAKOSIA TRIAKONTA KAI EGENNÊSEN HUIOS KAI THUGATERAS KAI APETHANEN KAI EZÊSEN KAINAN META TO GENNÊSTAI AUTON TON SALA ETÊ TRIAKOSIA TRIAKONTA KAI EGENNÊSEN HUIOS KAI THUGATERAS KAI APETHANEN

{Salinan LXX pada nas ini jauh lebih panjang, dan selanjutnya kita melihat bahwa KAINAN memperanak SELAH (SALA) -KAINAN META TO GENNÊSTAI AUTON TON SALA- }

14 LAI TB, Setelah Selah hidup tiga puluh tahun, ia memperanakkan Eber.

Hebrew,
וְשֶׁלַח חַי שְׁלֹשִׁים שָׁנָה וַיֹּולֶד אֶת־עֵבֶר׃
Translit, VESYELAKH KHAI SYELOSYIM SYANAH VAYOLED 'ET-'EVER

LXX, και εζησεν σαλα εκατον τριακοντα ετη και εγεννησεν τον εβερ
LXX Translit, KAI EZÊSEN SALA EKATON TRIAKONTA ETÊ KAI EGENNÊSEN TON EBER

Ketika kita melihat Naskah Septuaginta (LXX), kita memperoleh nama Kainan sebagai ayah dari Selah, mempertegas apa yang dikatakan dalam Lukas. Yaitu "Selah anak Kainan anak Arpakhsad".

Lukas yang telah menulis teksnya dalam bahasa Yunani, mungkin memakai Septuaginta sebagai sumber rujukannya. Atau bisa juga Lukas merujuk kepada naskah
TANAKH Ibrani yang lebih tua, daripada naskah Masorah yang dipakai oleh LAI.

Menunjuk pada hal tersebut pada naskah Septuaginta, jika kita melihat pada Kejadian 11:12, kita temukan bahwa Arpakshad telah berusia 135 (LXX εκατον τριακοντα πεντε - "HEKATON TRIAKONTA PENTE") bukannya 35 (yang akan memberikan lebih banyak waktu dan kemungkinan baginya untuk menjadi kakek dari Selah).

Nb:
1. Kesalahan penyalinan atau kurang lengkapnya penyalinan sudah sering kita temukan pada pembahasan PL kemarin.

2. Kesalahan ini senantiasa terjadi, karena sewaktu itu penyalinan dilakukan dengan tulistangan, bukan dengan mesin foto copy atau semacamnya, dan kita tahu bahwa kodrat manusia itu lemah, apa yang dikerjakan olehnya belum tentu sempurna. Tetapi ada banyak salinan sehingga dapat dibandingkan.

208. Apakah Yosia (Matius 1:11) atau Yoyakhim (1 Tawarikh 3:16) ayah dari Yekhonya?

208. Clear Contradiction! ( 5 terakhir )

Apakah Yosia (Matius 1:11) atau
Yoyakhim (1 Tawarikh 3:16) ayah dari Yekhonya?

Tanggapan:
*Matius 1:11,
Yosia memperanakkan Yekhonya dan
saudara-saudaranya pada waktu
pembuangan ke Babel

*1 Tawarikh 3:16,
Keturunan Yoyakim ialah Yekhonya, anaknya
itu, dan anak orang ini ialah Zedekia.

Pertanyaan ini pada dasarnya sama saja
dengan CC. 207!

Yoyakhim adalah ayah dari Yekhonya
dan Yosia adalah kakeknya. Hal ini dapat
diterima, dan berasal dari tinjauan yang jeli
dari Matius terhadap sebuah garis keturunan,
dan bukan dari kesalahan.

'Yoyakim' dihapus dari silsilah Yesus. Ini pasti dikarenakan ia menjadi raja karena diangkat oleh Firaun dari Mesir dan mengumpulkan pajak bagi Firaun (2 Raj 23:34-35).

Berikutnya, dapat anda bandingkan dan pejalari pada CC sebelumnya (CC. 207).

207. Apakah Yoram (Matius 1:8) atau Amazia (2 Tawarikh 26:1) yang merupakan ayah dari Uzia?

207. Clear Contradiction!

Apakah Yoram (Matius 1:8) atau Amazia
(2 Tawarikh 26:1) yang merupakan ayah dari
Uzia?

Tanggapan:
*Matius 1:8, (a)
Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia,

*2 Tawarikh 26:1, (b)
Segenap bangsa Yehuda mengambil Uzia, yang masih berumur enam belas tahun dan menobatkan dia menjadi raja menggantikan ayahnya, Amazia.

Dalam sudutpandang orang Yahudi, BEN (bahasa Ibrani) bisa berarti anak atau cucu, bandingkan: CC. 19, CC. 33:

Uraian singkat:

*2 Tawarikh 11:20,
Sesudah Mahalat ia mengambil Maakha,
anak Absalom, menjadi isterinya, yang
melahirkan baginya Abia, Atai, Ziza dan
Selomit.

Nas di atas, mengatakan bahwa Maakha atau Mikhaya adalah anak Absalom, padahal Maakha adalah anak Uriel suami Tamar anak Absalom!

Silsilahnya:
Absalom → Tamar dan Uriel → Maakha dan Rehabeam → Abia → ...dan seterusnya...

Nas di atas, tentu tidak salah, sebab menurut orang Yahudi, BEN bisa merujuk kepada cucu atau pun anak, bandingkan: CC. 57!

Nah, demikian pun pada nas yang dianggap kontradiksi oleh penuduh, di mana penuduh mempersoalkan identitas Uzia sebagai anak dari siapa!

Uzia menurut obsen B adalah anak dari Amazia dan itu benar, sedangkan Yoram adalah kakek buyutnya dan seperti penjelasan di atas bahwa cucu bisa disebut sebagai anak maka tidak ada kontradiksi, berikut silsilahnya:

Yoram/Yehoram – Ahazia – Yoas – Amazia – Azarya/Uzia (2 Tawarikh 21:4 – 26:1).

Artinya, Matius tidak menghitung Ahazia, Yoas, dan Amazia!

Tiga raja Yehuda tidak dihitung dalam Garis Silsilah Yesus Kristus! Mengapa?

Jawabannya kita temukan di:

*Keluaran 20:5,
5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,

Dan Bilangan 14:18 dan Mazmur 109:13-15 dan terlihat dalam karakter pemerintahan raja- raja jahat ini (2 Tawarikh 22:2-4).

Faktanya, Ahazia tidak dihitung sebagai benih Daud, Leluhurnya mengikuti jejak kejahatan keluarga Omri. Alkitab menekankan kedua garis darah dan pengaruh dari ibunya, Atalya, yaitu cucu dari Omri yaitu anak dari Ahab dan Izebel (2 Raja-raja 8:18). Jadi, tiga generasi dari keturunan Yoram dipisahkan dari silsilah Yesus.

Nb:
1. Tinjauan Matius terhadap silsilah Yusuf dapat diterima, karena tujuannya hanya menunjukkan jalur-jalur keturunan saja.

Dia mengatakan dalam Matius 1:17 bahwa ada tiga rangkaian dari empat belas keturunan. Silsilah ini mengungkapkan jumlah keturunan serta kaitannya dengan Yesus sebagai "Anak Daud".

Dalam pemahaman Ibrani, setiap abjad diberi nilai. Jumlah keseluruhan nilai bagi nama DAUD adalah empatbelas, dan mungkin itulah sebabnya Matius mengkaitkannya dengan empat belas keturunan dalam setiap rangkaian, demi menggarisbawahi posisi Yesus sebagai "Anak Daud".