199. Clear Contradiction!
Hanya Yesus melihat Allah; tetapi tertulis Abraham & Yakub melihat Allah YOHANES 1:18 VS KEJADIAN 18:1 & 32:30.
Tanggapan:
(a) Tuhan tidak bisa dilihat dan didengar (Yoh 1:18, Yoh 5:37, I Tim 1:17, 6:16, Kel 33:20, I Yoh 4:12)
(b) Tuhan bisa dilihat oleh mata (Kel 33:11, 33:20, Kej 18:1, 26:24, Yoh 5:37,I Tim 6:16, 1:17, 1 Yoh 4:12)
(c) Tuhan kelihatan kaki-Nya (Kel 24:9-10)
(d) Tuhan kelihatan sedang duduk (Yes 6:1)
(e) Tuhan bisa dilihat dari jauh (Yer 31:3)
*Yohanes 1:18
Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
*Keluaran 33:11,
Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang
berbicara kepada temannya; kemudian kembalilah ia ke perkemahan. Tetapi
abdinya, Yosua bin Nun, seorang yang masih muda, tidaklah meninggalkan
kemah itu.
Ungkapan wajah kepada wajah adalah ungkapan khas
Ibrani yang dimengerti dengan jelas dengan kata-kata berikutnya seperti
seseorang berbicara kepada temannya. Itulah persekutuan yang tidak
berhingga, di mana tidak ada sesuatu yang disembunyikan dan tidak ada
sesuatu yang terselubung.
Bandingkan dengan ayat-ayat berikut ini:
*Kejadian 32:30,
Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: 'Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!'
*Keluaran 33:9,
Apabila Musa masuk ke dalam kemah itu, turunlah tiang awan dan berhenti
di pintu kemah dan berbicaralah TUHAN dengan Musa di sana.
*Bilangan 12:8
'Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan
teka-teki, dan ia memandang rupa TUHAN. Mengapakah kamu tidak takut
mengatai hamba-Ku Musa?'
*Ulangan 5:4,
TUHAN telah bicara dengan berhadapan muka dengan kamu di gunung dan di tengah-tengah api-
Jadi, wajah Allah dalam Alkitab Ibrani adalah ungkapan khusus untuk
kehadiran atau hadirat Allah. Melihat Allah hanya mungkin melalui
penyingkapan diri-Nya sendiri.
Kehadiran Allah tidak pernah
merupakan perasaan belaka akan sesuatu yang menakutkan, melainkan selalu
merupakan kehadiran suatu Allah yang dikenal, yang pribadi dan yang
tersendiri.
Selanjutnya Keluaran 24:10, "Lalu mereka melihat
Allah Israel; kaki-Nya berjejak pada sesuatu yang buatannya seperti
lantai dari batu nilam dan yang terangnya seperti langit yang cerah.
Ini dikenal dengan istilah theofani, kehadiran kemuliaan Allah,
penyataan secara kelihatan dan secara supra alamiah keagungan Allah yang
tertinggi dan yang tiada taranya.
Penampakan Allah atau theofani
yang terjadi di era Perjanjian Lama senantiasa terjadi dalam bentuk
manusiawi atau malaikat atau juga dalam wujud gejala-gejala kosmis.
*Yesaya 6:1,
Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta
yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.
Nabi Yesaya mendapat penglihatan, bandingkan dengan penglihatan Yohanes di pulau Patmos yang ditulis di dalam kitab Wahyu.
Demikian pula dengan:
*Yeremia 31:3,
Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan
kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu."
Jika kita membaca Yer. 31:1-40 maka kita akan mengetahui konteks ayat 3
yang mengandung makna alegoris. Israel Utara (Efraim) akan dibina
kembali, dibangun kembali dan digarap ulang. Diutarakan pula mengenai
akhir dari perpecahan antara utara dan selatan dalam pengakuan bersama
akan TUHAN, Allah dari seluruh bangsa itu.
*Yeremia 31:2,
Beginilah firman TUHAN: Ia mendapat kasih karunia di padang gurun, yaitu
bangsa yang terluput dari pedang itu! Israel berjalan mencari istirahat
bagi dirinya!
Tuhan melepaskan Israel dari pedang Firaun dan
memberikan kasih karunia kepada mereka pada hari-hari mereka di padang
gurun. Ini hanyalah selaku tanda dari kasih yang kekal (ayat 3) yang
telah diteruskan dalam kesetiaan ilahi hingga saat Yeremia menulis ayat
di atas.
Sebenarnya ungkapan kepadanya dari "Dari jauh TUHAN
menampakkan diri kepadanya" adalah kepadaku menurut naskah Ibrani yaitu
kepada nabi Yeremia, bandingkan dengan penglihatan Yesaya di atas.
Dalam perjanjian lama TUHAN saat menampakkan diriNya mengambil perwujutan tertentu.
Misalkan dalam Kel. 3:11 tampak dalam bentuk tiang awan atau Kej. 32:30 dalam wujud manusia.
Penampakan inilah yang dapat dilihat oleh manusia. Tetapi wujud Allah yang sesungguhnya dalam ROH tidak pernah dilihat manusia.
Sebagai perbandingan Al-Qur’anpun mencatat penampakan TUHAN dalam perwujutan kayu:
*QS 28:30,
Maka tatkala Musa sampai ke (tempat) api itu, diserulah dia dari (arah)
pinggir lembah yang diberkahi, dari sebatang pohon kayu, yaitu: "Ya
Musa, sesungguhnya aku adalah Allah, Tuhan semesta alam,
Apakah ini bertentangan dengan surah Al-Na'am 103?
Saya rasa tidak, sebab penglihatan di atas hanyalah jelmaan, sedangkan
ROH-Nya (jelmaan sebenarnya) itulah yang dimaksud oleh Al'Naam, demikian
pun pada masalah kontradiksi penuduh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar