Sabtu, 09 Juni 2012

178. Haruskah kita melawan terhadap musuh ?

178. Clear Contradiction!

Haruskah kita melawan terhadap
musuh ?
a. Kasihilah musuhmu (Matius 5: 39, 44)
b. Yesus ingin semua musuhnya dibunuh
(Lukas 19: 27)

Tanggapan:
Yesus memang jelas mencanangkan Hukum Kasih, termasuk mengasihi musuh:

*Matius 5: 39, 44
39 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah
juga kepadanya pipi kirimu.
44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah
musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang
menganiaya kamu.

Namun untuk mengerti apa yang tertulis dalam Lukas 19:27 sebaiknya dibaca
keseluruhan perikop, sehingga kita tahu apa
konteks ayat itu; tidak bisa dicomot sendirian
kemudian digunakan untuk menuduh,
baiklah kita baca ayat-ayatnya selengkapnya, sbb:

*Lukas 19:11-27, Perumpamaan tentang uang mina
11 Untuk mereka yang mendengarkan Dia
di situ, Yesus melanjutkan perkataan-Nya
dengan suatu perumpamaan, sebab Ia sudah
dekat Yerusalem dan mereka menyangka,
bahwa Kerajaan Allah akan segera kelihatan.
12 Maka Ia berkata: "Ada seorang
bangsawan berangkat ke sebuah negeri yang
jauh untuk dinobatkan menjadi raja di situ
dan setelah itu baru kembali.
13 Ia memanggil sepuluh orang
hambanya dan memberikan sepuluh mina
kepada mereka, katanya: Pakailah ini untuk
berdagang sampai aku datang kembali.
14 Akan tetapi orang-orang sebangsanya
membenci dia, lalu mengirimkan utusan
menyusul dia untuk mengatakan: Kami tidak
mau orang ini menjadi raja atas kami.
15 Dan terjadilah, ketika ia kembali, setelah
ia dinobatkan menjadi raja, ia menyuruh
memanggil hamba-hambanya, yang telah
diberinya uang itu, untuk mengetahui berapa
hasil dagang mereka masing-masing.
16 Orang yang pertama datang dan
berkata: Tuan, mina tuan yang satu itu telah
menghasilkan sepuluh mina.
17 Katanya kepada orang itu: Baik sekali
perbuatanmu itu, hai hamba yang baik;
engkau telah setia dalam perkara kecil, karena
itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota.
18 Datanglah yang kedua dan berkata:
Tuan, mina tuan telah menghasilkan lima
mina.
19 Katanya kepada orang itu: Dan engkau,
kuasailah lima kota.
20 Dan hamba yang ketiga datang dan
berkata: Tuan, inilah mina tuan, aku telah
menyimpannya dalam sapu tangan.
21 Sebab aku takut akan tuan, karena tuan
adalah manusia yang keras; tuan mengambil
apa yang tidak pernah tuan taruh dan tuan
menuai apa yang tidak tuan tabur.
22 Katanya kepada orang itu: Hai hamba
yang jahat, aku akan menghakimi engkau
menurut perkataanmu sendiri. Engkau sudah
tahu bahwa aku adalah orang yang keras,
yang mengambil apa yang tidak pernah aku
taruh dan menuai apa yang tidak aku tabur.
23 Jika demikian, mengapa uangku itu
tidak kauberikan kepada orang yang
menjalankan uang? Maka sekembaliku aku
dapat mengambilnya serta dengan bunganya.
24 Lalu katanya kepada orang-orang yang
berdiri di situ: Ambillah mina yang satu itu
dari padanya dan berikanlah kepada orang
yang mempunyai sepuluh mina itu.
25 Kata mereka kepadanya: Tuan, ia sudah
mempunyai sepuluh mina.
26 Jawabnya: Aku berkata kepadamu:
Setiap orang yang mempunyai, kepadanya
akan diberi, tetapi siapa yang tidak
mempunyai, dari padanya akan diambil, juga
apa yang ada padanya.
27 Akan tetapi semua seteruku ini, yang
tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah
mereka ke mari dan bunuhlah mereka di
depan mataku."

Ternyata, Injil Lukas berbicara atas penghakiman Tuhan Yesus, di mana 'tuan' yang dimaksud dalam perumpamaan ini adalah 'Yesus'.

Bahwa Yesus adalah seorang bangsawan yang turun ke bumi untuk menjadi raja dan setelah itu baru kembali (12), tetapi ada banyak yang membenci Ia dan menolak jabatan-Nya sbg raja.

Ia juga memiliki banyak pengikut dan memerintahkan mereka untuk melakukan sesuatu (berbuah) dan akan melihat hasilnya setelah Ia kembali.

Dan akhirnya setelah Ia kembali ke negeri itu (kedatangan Yesus), ada yang berbuah (meneladani perintah Yesus) tetapi ada juga yang malah tidak melakukan sesuatu pun bak menyembunyikan perintah itu dan tidak melakukannya, bahkan masih ada mereka yang menolak Ia sebagai Raja, sehingga penghakiman pun di mulai dan para seteru beserta orang yang membenci dan menolak Kerajaan-Nya di bunuh (dalam arti di lempar ke neraka).

Jadi ini jelas tidaklah kontradiksi. Karena Injil Lukas berbicara soalan Penghakiman Tuhan.

Nb:
1. Tentang tampar pipi kiri bonus pipi kanan, jangan diartikan secara hurufiah. Tentang ini dimaksudkan bahwa meski orang menyakiti kita tapi janganlah kita membencinya, melainkan tetap mengasihi mereka.

Yesus ketika pipi-Nya ditampar (Yoh. 18:22), tidak ada mengatakan supaya pipi yang lainnya pun ikut ditampar, itu karena 'tampar pipi kiri bonus pipi kanan' bukan bermakna kata sebenarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar