Sabtu, 09 Juni 2012

191. YOHANES 18:9 VS YOHANES 17:12. Dalam Yohanes 18 TERTULIS, "Yesus tidak kehilangan seorangpun dari murid2nya", TETAPI dalam Yohanes 17, "Yesus hanya kehilangan seorang".

191. Clear Contradiction!

YOHANES 18:9 VS YOHANES 17:12.
Dalam Yohanes 18 TERTULIS, "Yesus tidak
kehilangan seorangpun dari murid2nya",
TETAPI dalam Yohanes 17, "Yesus hanya
kehilangan seorang".

Tanggapan:
*Yohanes 17:12, (a)
Selama Aku bersama mereka, Aku
memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu
nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-
Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada
seorang pun dari mereka yang binasa selain
dari pada dia yang telah ditentukan untuk
binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam
Kitab Suci.

Versus

*Yohanes 18:9, (b)
Demikian hendaknya supaya genaplah
firman yang telah dikatakan-Nya: "Dari
mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku,
tidak seorang pun yang Kubiarkan binasa."

Pada obsen A, Yesus menyatakan bahwa ada seorang dari murid-Nya yang akan binasa, yaitu Yudas, yang mengkhianati Dia.

Sedangkan pada obsen B itu sama sekali tidak akan menjadi pertentangan, bila penuduh mau meluangkan sedikit waktu untuk membaca ayatnya dalam satu bab, tidak mencomot satu ayat saja:

*Yohanes 18, Yesus ditangkap
1 Setelah Yesus mengatakan semuanya itu
keluarlah Ia dari situ bersama-sama dengan
murid-murid-Nya dan mereka pergi ke
seberang sungai Kidron. Di situ ada suatu
taman dan Ia masuk ke taman itu bersama-
sama dengan murid-murid-Nya.
2 Yudas, yang mengkhianati Yesus, tahu
juga tempat itu, karena Yesus sering
berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya.
3 Maka datanglah Yudas juga ke situ
dengan sepasukan prajurit dan penjaga-
penjaga Bait Allah yang disuruh oleh imam-
imam kepala dan orang-orang Farisi lengkap
dengan lentera, suluh dan senjata.
4 Maka Yesus, yang tahu semua yang akan
menimpa diri-Nya, maju ke depan dan
berkata kepada mereka: "Siapakah yang
kamu cari?"
5 Jawab mereka: "Yesus dari Nazaret."
Kata-Nya kepada mereka: "Akulah Dia." Yudas
yang mengkhianati Dia berdiri juga di situ
bersama-sama mereka.
6 Ketika Ia berkata kepada mereka:
"Akulah Dia," mundurlah mereka dan jatuh ke
tanah.
7 Maka Ia bertanya pula: "Siapakah yang
kamu cari?" Kata mereka: "Yesus dari
Nazaret."
8 Jawab Yesus: "Telah Kukatakan
kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu
cari, biarkanlah mereka ini pergi."
9 Demikian hendaknya supaya genaplah
firman yang telah dikatakan-Nya: "Dari
mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku,
tidak seorang pun yang Kubiarkan binasa."

Nah, dengan membaca lebih banyak akhirnya kita sama-sama tahu jalan ceritanya, bahwa di sana Yesus memerintahkan para kawanan yang akan menangkap-Nya itu supaya melepaskan murid-murid-Nya.
Yesus meminta agar murid-muridNya tidak turut ditangkap (Yesus tidak berkenan satu pun dari mereka binasa).

Demikianlah Yesus memposisikan diriNya sebagai "Gembala yang baik" - Yohanes 10 - itu ketika
melihat serigala datang , Ia tidak lari menyelamatkan diriNya sendiri, karena Ia mengasihi domba-domba-Nya.

Sedangkan Yudas yang tadinya salah satu dari murid Yesus, lebih memilih untuk mengikut para kawanan yang akan menyalib Yesus. Dalam hal ini, Yudas menolak keselamatan dari Kristus.

Jadi, ini sama sekali tidak bertentangan!

Nb:
1. Haruskah berterima kasih kepada Yudas? Yang oleh karenanya nubuat Allah berhasil?!

Sama sekali tidak!
Ini seperti ketika Yusuf dibuang ke sumur oleh saudara-saudaranya dan kemudian dijual ke Mesir, dan menjadi orang penting di sana. {Alkitab: Kejadian 37, Alquran: surah Yusuf (QS. 12)}

Pernahkah seorang ustad atau pendeta mengatakan perilaku saudara-saudara Yusuf yang malah membuat Yusuf menjadi orang penting disana sehingga patut diacungi jempol, berterimakasih, dan hal-hal pemujaan lainnya?

Tidak kan! Atau dengan nubuat datangnya nabi, guru, rasul palsu, apakah kita harus berterima kasih atau akan ada penghargaan khusus yang diberikan oleh Tuhan karena mereka nubuat Allah berhasil?

Kita tidak tahu pasti bagaimana cara Allah bekerja, dan adalah percuma untuk menyelidiki trik, konsep dan langkah-langkah Allah dalam mebuat setiap rancangan, karena tidak seorang pun yang tahu segala yang dirancangkan oleh Allah mulai dari awal sampai akhir:

*Pengkhotbah 3:11,
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

Nubuat-nubuat Allah tentang datangnya si baik dan si jahat secara bersamaan, bukan berarti bahwa si jahat yang ngekor dinubuat itu wajib diberi penghargaan! Meski pun ujung-ujungnya karena si jahat itu si baik berhasil atau mendapatkan keistimewaan. Seperti ketika Yusuf di jual oleh saudara-saudaranya ke Mesir, yang kemudian membuat Yusuf menjadi orang penting di sana, apakah ada penghargaan untuk saudara-saudaranya itu? Tentang kedatangan dajal atau nabi palsu yang telah ternubuat?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar