Jumat, 20 April 2012

11. Tuhan maha melihat atau tidak?

11. MENJAWAB TUDUHAN KONTRADIKSI!

Tuhan maha melihat atau tidak?
a. Tuhan mencari dan bertanya lokasi seseorang (Kejadian 3:8-10, 4:9)
b. Tuhan dapat melihat semuanya dan tidak ada yang tersembunyi dari penglihatannya. (Amsal 15: 3, Yeremia 16: 17, 23: 24-25, Ibrani 4:13)

Tanggapan:
Tuhan mengetahui segala sesuatu, jauh bahkan yang terdekat sekali pun. Tetapi kadangkala Tuhan juga butuh Pengakuan!

Dalam hal berdoa pun, manusia dituntun untuk mengakui segala dosa-dosa mereka. Bahkan, yang demikian ini sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, yang meski pun kita sudah tahu tetapi kita masih bertanya, butuh pengakuan secara langsung. Jenis pertanyaan Tuhan di atas, termasuk "majas retoris".

Tetapi, kalau penuduh tetap bersikeras dengan tuduhannya, ini adalah sebagai pembanding ketidakmahatahuan Allah SWT:

* Al Maidah: 116,
Apakah kamu pernah mengatakan kepada manusia, jadikanlah aku dan ibuku dua sesembahan selain Allah?" (NB*)

Di sana terlihat, ketidakmahatahuan Allah SWT dan supaya konsisten, tentu penuduh harus menyatakan QS.5:116 bertentangan dengan ayat di bawah ini:

* QS. 2:29,
Dan Dia Maha Mengetahui atas segala sesuatu

Jadi mahatahu (2:29) atau tidak (5:116)?

Pertanyaan Allah di atas kemudian dijawab oleh Isa, sembari mengingatkan bahwa Allah SWT itu Mahatahu,

... Jika aku pernah mengatakannya, maka tentulah Engkau telah mengetahuinya....

Berdasarkan: Tafsir Abu Muhammad Miftah Bin Hamzah, hal. 69.

NB:
1. Konsep Trinitias versi Alquran begitu ngaco!

* Al Maidah: 116,
Apakah kamu pernah mengatakan kepada manusia, jadikanlah aku dan ibuku dua sesembahan selain Allah?"

Lihat di atas disinggung sesembahan orang Kristen adalah "Isa dan Ibu-Nya". Padahal Maria bukanlah salah satu oknum Tritunggal. Memang benar ada beberapa golongan Kristen yang menuhankan Maria, seperti Kristen Orthodox (yang jelas-jelas salah). Tetapi kenyataannya, konsep Trinitias bukanlah Bapa dan Anak dan Maria. Melainkan Bapa dan Anak dan Roh Kudus.

Alquran hendak mengkritik konsep-konsep yang dikandung oleh umat Kristiani, namun sayang sekali konsep yang dimaksud bukanlah konsep Kristiani, paling tidak Alquran sedikit meleset dalam memberi kritikan. Atau hanya mengkritiki saja mereka yang menuhankan Maria, ini jelas tidak ada kaitannya dengan Kekristenan.

2. Trinitias Yang Monotheis! 

* Almaidah 73,
Terjemahan Mohammed Marmaduke Pickthall,
"They surely disbelieve who say: Lo! Allah is the third of three; when there is no God save the One God. If they desist not from so saying a painful doom will fall on those of them who disbelieve."

* Terjemahan Abdullah Yusuf Ali (AYAT 76!!!),
"They do blaspheme who say: God is one of three in a Trinity: for there is no god except One God. If they desist not from their word (of blasphemy), verily a grievous penalty will befall the blasphemers among them."

Tanya: Mengapa ada perbedaan nomor ayat di sini? Yusuf Ali menulis ayat 76 sedangkan terjemahan lain menulis ayat 73.

Tentang Terjemahan, Mohammed Picktall telah menterjemahkan teks Qur'an tersebut dengan makna aslinya. Namun Qur'an terjemahan Yusuf Ali sengaja membuat "kekeliruan" terhadap terjemahan Qur'an demi mau dicocok-cocokan dengan Trinitas pengertian Kristiani (yang monoteis), sehingga Ali sengaja  berkorban demi mengkompromikan terjemahan Surat tersebut secara keluar jalur, menjadi berbunyi:

"Sungguh kafirlah orang-orang yang berkata 'bahwa Allah adalah salah satu dari tiga dalam satu TRINITIAS' (God is one of three in a Trinity)"

Jelas kata-kata "dalam satu Trinitas" tidak pernah ada dalam teks Arab. Tetapi Ali sengaja menaruh kata tersebut dalam terjemahannya dalam usahanya untuk menghindari ketidak-cocokan nats Qur'an yang terlanjur men-cap umat Kristiani itu politeistis, mengimani 3 Tuhan!

Ali tahu bahwa Kristianitas hanya mengimani satu Tuhan Trinitas, yaitu Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Tetapi Ali pun sangat tahu bahwa Qur'an memunculkan tiga oknum yang tidak sama dengan apa yang diketahuinya, dan ini agaknya merepotkan dirinya dalam dilema yang tidak terserasikan.

Qur'an tidak hanya salah dalam menyebut "siapa-siapa oknum Tritunggal" itu, ia juga salah memahami definisi Trinitias yang bukanlah politheis, agama Kristen jelas mengakui Ketritunggalan itu sebagai Allah Yang Esa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar