Jumat, 20 April 2012

13.Tuhan salah dalam batasan usia :

13. MENJAWAB TUDUHAN KONTRADIKSI!

Tuhan salah dalam batasan usia :
a. 120 tahun (Kejadian 6:3)
b. Adam hidup selama 930 tahun (Kejadian 5:3-5). Nuh hidup selama 950 tahun (Kejadian 9:29).

Tanggapan:
* Kejadian 6:3,
Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."

Mengenai ayat ini (batas usia 120
tahun), tidaklah mungkin berbicara atas usia manusia, sementara orang-orang yang lebih tua umurnya (dari 120 tahun) disebutkan dalam kitab yang sama, malah saling berdekatan (Pasal 5); termasuk Nabi Nuh itu sendiri!

Walau pun bisa kita lihat, setelah Air Bah umur manusia kian menurun tetapi angka itu lebih ditujukan untuk jangka waktu yang di berikan oleh Allah, yaitu selama 120 tahun, dan setelahnya didatangkan-Nyalah air bah itu,

Maksudnya, 120 tahun lagi maka manusia akan dibinasakan dengan air bah!

Kalau kita membaca lebih banyak (tidak mencomot satu ayat seperti kebiasaan penuduh), maka kita akan dapat lebih mengerti, dan akhirnya tahu bahwa konteks ini berbicara soal air bah:

* Kejadian 6,
3 "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."
7 "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, . . .

Dari konteks di atas, kita dapat memberi kesimpulan bahwa umur (waktu) yang Tuhan beri adalah selama 120 tahun (ay 3), dan bila sudah genap waktunya (120 tahun) maka Tuhan siap menurunkan air bah. (ay 7)

NB:
1. Tentang air bah dapat dibaca di; Kej. 7; Yes. 54:9; Mat. 24:37-39; Luk. 17:26, 27; Ibr. 11:7; 1 Ptr. 3:20, 21; 2 Ptr. 2:5; 3:6.
Tentang Nuh; Yeh. 14:12-23.

2. Nuh berumur 600 tahun (Kejadian 7:6) ketika peristiwa air bah, peristiwa air bah sendiri mungkin terjadi pada tahun 1656 dan ia masih hidup sampai 350 tahun setelahnya, sehingga umur Nabi Nuh adalah 950 tahun (9:29) atau mati pada tahun 2006 setelah manusia diciptakan. (Kejadian 9:28-29)

3. Adapun hujan itu diturunkan oleh Allah selama 40 hari 40 malam (red. 7:4) dan air itu berkuasa di atas bumi 150 hari lamanya (red. 7:24).

40 Hari 40 Malam adalah simbol dari Perjanjian Tuhan. Tuhan selalu mengawali Perjanjian-Nya atau membuat hal-hal besar dengan simbol ini. Seperti:

3.1. Peristiwa pertama, yaitu ketika air bah;

3.2. Peristiwa kedua, yaitu ketika nabi Musa menerima kedua loh batu yang diawali dengan Musa berpuasa selama 40 Hari 40 Malam;

3.3. Peristiwa ketiga, yaitu ketika Nabi Elia berjalan selama 40 Hari 40 Malam, ketika Nabi Elia merasa tertekan dan ketakutan karena hanya tinggal dirinya sajalah Nabi Tuhan, sedangkan nabi-nabi lain telah dibunuh. Namun Tuhan menunjukkan belas kasih-Nya dan berjanji menyisakan 7000 orang Israel yang benar dan yang tidak pernah menyembah Baal (1 Rj. 19:18);

3.4. Peristiwa keempat, sama seperti nabi Musa berpuasa 40 Hari 40 Malam untuk mendapatkan Perjanjian, demikian pula Yesus Kristus berpuasa selama 40 Hari 40 Malam untuk memberikan Perjanjian Baru,

* Yeremia 33:31,
Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda,

* Yohanes 13,
31 Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia.
34 Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. 35 Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."

4. Allah menyesal? (Kejadian 6:6)

Tanggapan:
Kita tidak boleh lupa, bahwa segala pembicaraan kita tentang Allah adalah selalu kurang lebih antropomorf (majas, bersifat manusia).

Ini bukan suatu hal yang jahat. Sebab Allah sendiri mau berbicara kepada kita dalam bentuk-bentuk antropomorf, supaya "pernyataan-Nya" dapat dimengerti oleh manusia.

Dalam bahasa asli,
Hebrew,
הָוהְי םֶחָּנִּיַו םָדָאָה־תֶא הָׂשָע־יִּכ ץֶרָאָּב
בֵּצַעְתִּיַו
־לֶא
׃וֹּבִל
Translit interlinear,
VAYINÂKHEM {dan Dia menyesal} YEHOVÂH {TUHAN} KÏ-'ÂSÂH {karena Dia menjadikan} 'ET-HÂ'ÂDÂM {manusia itu} BÂ'ÂRETS {di bumi} VAYIT'ATSÊV {dan memilukan} 'EL-LIBÕ {hati-Nya}

Kata "menyesal" di terjemahkan oleh LAI dari kata "NÂKHAM". Bahasa Ibrani םחנ - NÂKHAM secara konseptual kata bermakna "tidak sesuai dengan yang dikehendaki sehingga memerlukan penghiburan, hal-hal yang tidak memuaskan hati".

Kita juga harus ingat, bahwa kata "menyesal" atau pun "maaf", tidak selamanya berkaitan oleh orang yang telah berbuat salah, seperti contoh:

"Saya menyesal melihat tingkah lakumu seperti ini"

"Presiden menyesalkan kasus kecelekaan pesawat Mandala di Medan"

"Saya minta maaf atas kekalahanmu", d.l.l.

Kata "menyesal" dan "maaf" dalam arti konseptual juga berlaku di Indonesia, seperti lihat contoh terakhir, 

"Saya minta maaf atas kekalahanmu", padahal "kekalahan" temannya itu bukan karena ia. Atau contoh kedua, kecelakaan pesawat bukan kesalahan presiden tetapi kenapa Presiden menyesal?

5. Majas Antropomorfisme (dalam bentuk manusia) sedikit sama dengan majas Personifikasi, yang menggambarkan sesuatu secara manusiawi. Allah digambarkan oleh Penulis Alkitab secara antropomorfisme, misal dikatakan "tangan Allah", "mata Allah", "Allah murka", "Allah sedih", dan lain-lain, adalah contoh dimana sosok dan perasaan Allah digambarkan dengan cara antropomorf agar sekiranya lebih dimengerti. Allah dalam Alquran juga senantiasa menggambarkan diri-Nya dengan cara antropomorf, memiliki; tangan (QS. 38:75, QS. 5:64), mata (QS. 52:48), tempat (QS. 7:54), Roh (QS. 15:29), dan lain-lain.

6. Dalam Al Qur'an banyak bagian-bagian yang membicarakan Nuh dan air bah, malahan satu Surah (71) seluruhnya dipergunakan untuk membicarakan dia.

Diceritakan, sewaktu Nabi Nuh membuat bahtera ia kena ejekan orang tetapi ia meneruskan pemberitaan-Nya. Isteri Nuh disamakan dengan isteri Lut, yang tidak menurut suaminya. Juga ada disebut seorang dari anak-anak Nuh tidak mau ikut masuk ke dalam bahtera, karena mengira tempat di puncak gunung sudah melindungi dia. Tafsir Alquran menyebut dia adalah anak tiri Nuh. Nuh berdoa untuk keselamatannya, tetapi Allah tidak mengabulkannya.

7. Di dalam Alkitab, kita melihat kalimat "anak-anak Allah". Siapakah "anak-anak Allah" itu?

* Kejadian 6,
2 maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka
4 Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.

Melalui ayat 4 di atas kita bisa mengetahui bahwa "anak-anak Allah" berkaitan dengan "orang-orang raksasa" di bumi kala itu, yang ada sebelum dan sesudah air bah.

Menurut tafsiran yang beredar, walau pun kesimpulan ini tidak tersurat namun tersirat tetapi saya rasa pendapat ini cukup masuk akal. Yaitu bahwa para "nefilim" (raksasa, yang jatuh) merupakan anak-anak dari keturunan Malaikat yang memilih tidak setia, berontak kepada Tuhan, dan kemudian berusaha untuk mengotori darah manusia agar sekiranya apa yang dikatakan Tuhan mengenai kedatangan Mesias di bawah ini dapat dibatalkan:

* Kejadian 3:15,
Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."

Di atas, Tuhan berkata bahwa Ia akan mengadakan "permusuhan" di antara bangsa manusia dan bangsa iblis hingga sampai pada keturunan yang Dia maksud, yaitu Sang Mesias yang akan meremukkan kepala ular --mengalahkan total-- akan tetapi ular akan meremukkan tumit-Nya --membuatnya berdarah, terjatuh namun Ia akan berdiri (bangkit) kembali--.

Hal itulah yang membuat iblis ketakutan dan gemetar perihal nubuat di atas, sehingga mereka harus membuat suatu cara untuk menghalangi nubuat besar itu bahkan nubuat ini adalah nubuat yang pertama kali tertulis di dalam Alkitab! Satu-satunya cara, yaitu dengan cara mencemari darah manusia. Mengambil istri atau suami dari kalangan manusia, menyetubuhi hingga akhirnya melahirkan anak-anak bagi mereka. Semua itu iblis lakukan untuk menghalangi jalannya nubuat kedatangan Yesus Kristus. Tetapi apa daya, rencana Tuhan tidak dapat dihalang-halangi bahkan Tuhan telah memilih Daud sebagai jalan kedatangan Tuhan Yesus, di sini kita bisa melihat bahwa Tuhan seolah membuka peluang besar iblis agar mengotori darah nabi Daud sebagai jalan Kemesiasan tetapi pada masa Daud sendiri, para raksasa itu telah ia musnahkan yang dapat diartikan bahwa nenek moyang Mesias ini, dengan pertolongan Tuhan, telah mengalahkan pihak-pihak yang ingin menyerang kedatangan "keturunannya" itu.

Lalu, apa yang mencegah setan-setan menghasilkan lebih banyak Nefilim pada zaman sekarang? Kelihatannya Allah telah mengakhiri persetubuhan antara setan-setan dengan manusia dengan menempatkan setan-setan yang melakukan tindakan tsb. dalam jurang yang dalam. Yudas ayat 6 memberitahu kita, “Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka, dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar” (Yudas 1:6). Karena jelaslah bahwa tidak semua roh jahat berada dalam “penjara” pada saat ini, berarti pastilah ada sekelompok roh jahat yang melakukan kejahatan yang lebih keji dibandingkan dengan kejatuhan yang mula-mula. Kemungkinan roh-roh yang bersetubuh dengan manusia perempuan inilah yang “diikat dengan belenggu abadi.” Hal ini akan mencegah lebih banyak roh jahat mencoba melakukan tindakan semacam ini.

8. TUHAN MENGHAKIMI PARA ILLAH

* Mazmur 82,
6 Aku sendiri telah berfirman: "Kamu adalah allah, dan anak-anak Yang Mahatinggi kamu sekalian. --
7 Namun seperti manusia kamu akan mati dan seperti salah seorang pembesar kamu akan tewas."

Di dalam Alkitab sepertinya kita tidak diberitahu secara surat mengenai apa arti dari "anak-anak Allah" itu serta spekulasi-spekulasi yang tersebar mengenainya sebelum kedatangan Yesus Kristus --bahkan ingat, pada point ke-5 pun bukanlah suratan dari Alkitab melainkan lebih pada siratan--, tetapi satu hal yang harus kita tahu bahwa hal-hal rohani tidak selamanya dijabarkan langsung oleh Tuhan dan ditulis di Alkitab, misalkan informasi mengenai kapan Tuhan memberitahukan kepada Musa mengenai "Kitab Kehidupan" tidak diberitahu kapan, dan fungsi kitab itu juga apa tidak kita ketahui, tetapi tiba-tiba saja Musa berkata demikian:

* Keluaran 32,
32 Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu--dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis."

Dan juga mengenai Penghakiman Tuhan yang dikatakan oleh Asaf di atas, tidak dikatakan sejak kapan Tuhan memberitahukan hal-hal itu dan maksudnya apa juga tidak, Asaf langsung saja berkata sedemikian, menjadikannya sebuah Kidung Pujian. Jadi bisa dikatakan bahwa ada pengetahuan-pengetahuan yang tersebar luas dikalangan orang-orang Israel. Sebab Alkitab hanya mencatat sebagian besar saja dan selebihnya dari itu akan merujuk kita dengan sendirinya ke sana (demikian juga istilah Tritunggal).

Ngomong-ngomong tentang anak-anak Allah dan anak-anak Yang Mahatinggi pada ayat 6 di atas, hanyalah sebuah sindiran kepada "malaikat-malaikat pemberontak". Sebab Tuhan hanya akan memiliki satu Anak saja, yaitu Roh yang berasal dari pada-Nya, Dialah Yesus Kristus, Anak Tunggal Allah.

* Yohanes 1:14,
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Dan dikatakan lagi, bahwa melalui Anak Tunggal Allah itu, kita yang percaya kepada-Nya akan dilayakkan untuk menjadi anak-anak Allah juga,

12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;

* Amsal 14:9,
Orang bodoh mencemoohkan korban tebusan, tetapi orang jujur saling menunjukkan kebaikan.

* Amsal 20:30,
Bilur-bilur yang berdarah membersihkan kejahatan, dan pukulan membersihkan lubuk hati.

9. Secara kiasan, baptisan dilambangkan dengan kasus air bah pada zaman Nuh ini (1Ptr. 3:21).

* 1 Petrus 3:21,
Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,


TUHAN YESUS MEMBERKATI!

Sumber:
- Dr. F. L. Baker, 1965, Sejarah Kerajaan Allah 1, hlm. 65-67,

- Jay Smith, Alex Chowdhry, Toby Jepson, James Schaeffer, 101 Contradictions in the Bible Cleared Up.

- Bekker, F. L. 1965. Sejarah Kerajaan Allah: Geschiedenis der Gods openbaring, hal23. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

- www.sarapanpagi.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar