Rabu, 09 Mei 2012

37. Sisera dibunuh oleh Jael ketika Sisera sedang tidur atau berdiri?

37. MEMBERSIHKAN KONTRADIKSI!

Sisera dibunuh oleh Jael ketika Sisera sedang tidur atau berdiri?
a. Tidur (Hakim-hakim 4:21)
b. Berdiri (Hakim-hakim 5:25-27)

Tanggapan:
Saya tidak melihat ada pertentangan di sini, dan saya tidak melihat ada pernyataan Sisera dibunuh saat sedang berdiri pada obsen (b),

* Hakim-Hakim 5, (b)
25 Air diminta orang itu, tetapi susu diberikannya; dalam cawan yang indah disuguhkannya dadih.
26 Tangannya diulurkannya mengambil patok, tangan kanannya mengambil tukul tukang, ditukulnya Sisera, dihancurkannya kepalanya, diremukkan dan ditembusnya pelipisnya.
27 Dekat kakinya orang itu rebah, tewas tergeletak, dekat kakinya orang itu rebah dan tewas, di tempat ia rebah, di sanalah orang itu tewas, digagahi.

Obsen (b) mengatakan bahwa Sisera tewas di tempat dimana ia sedang rebah (baring-baring, tidur). Sama halnya dengan obsen (a),

* Hakim-Hakim 4:21, (a)
Tetapi Yael, isteri Heber, mengambil patok kemah, diambilnya pula palu, mendekatinya diam-diam, lalu dilantaknyalah patok itu masuk ke dalam pelipisnya sampai tembus ke tanah-- sebab ia telah tidur nyenyak karena lelahnya--maka matilah orang itu.

NB:
1. Iman Barak begitu lemah, ia kurang percaya dengan janji TUHAN, sehingga bukan ia yang membunuh musuhnya itu tetapi Jael, seorang
wanita yang kemudian diberi kehormatan;

* Hakim-Hakim 4:9,
Kata Debora: "Baik, aku turut! Hanya, engkau tidak akan mendapat kehormatan dalam perjalanan yang engkau lakukan ini, sebab TUHAN akan menyerahkan Sisera ke dalam tangan seorang perempuan." Lalu Debora bangun berdiri dan pergi bersama sama dengan Barak ke Kedesh.

Melalui ini kita harus belajar untuk mempercayai sepenuhnya akan janji-janji Tuhan dalam mengerjakan tugas yang diberi oleh-Nya supaya Tuhan tidak memilih orang lain yang dapat berakibat kita kehilangan janji-janji itu. Di dalam Alkitab sendiri, Pengkhotbah telah memberikan kita pengarahan bahwa bukan yang pintar, bukan pula yang kuat, bukan yang kaya maupun yang cepat, serta bukan pula yang cerdik yang senantiasa "menang dalam perlombaan", semuanya itu tergantung pada "waktu yang kita alami", apakah kita dapat memanfaatkannya sebaik mungkin?

* Pengkhotbah 9:11,
Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga roti bukan untuk yang berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu dan nasib dialami mereka semua.

Silahkan direnungkan. 😃

Tidak ada komentar:

Posting Komentar