Rabu, 09 Mei 2012

43. Apakah Saul bunuh diri?

43. MEMBERSIHKAN KONTRADIKSI!

Apakah Saul bunuh diri?
a. Ya (1 Samuel 31:4-6)
b. Tidak, orang Amalek yang melakukannya (2 Samuel 1:1-16)

Tanggapan:
Memang nampak bertentangan, karena pada obsen (b) adalah sebuah kedustaan yang dilakukan oleh orang Amalek.

* 1 Samuel 31:4, (a)
Lalu berkatalah Saul kepada pembawa senjatanya: "Hunuslah pedangmu dan tikamlah aku, supaya jangan datang orang-orang yang tidak bersunat ini menikam aku dan memperlakukan aku sebagai permainan." Tetapi pembawa senjatanya tidak mau, karena ia sangat segan. Kemudian Saul mengambil pedang itu dan menjatuhkan dirinya ke atasnya.

VERSUS

* 2 Samuel 1:10, (b)
Aku datang ke dekatnya dan membunuh dia, sebab aku tahu, ia tidak dapat hidup terus setelah jatuh. Aku mengambil jejamang yang ada di kepalanya, dan gelang yang ada pada lengannya, dan inilah dia kubawa kepada tuanku."

Obsen (b) adalah dusta yan dilakukan oleh orang Amalek tersebut. Ada baiknya kita mengetahui apa yang melatarbelakangi sehingga orang Amalek ini berkata dusta. Yaitu karena orang ini menganggap dirinya akan dipuji,  diberi kehormatan serta diberikan hadiah jika ia mengatakan kalau ia yang membunuh musuh Daud itu. Sebab Saul beberapa kali ingin membunuh Daud oleh karena kecemburuannya terhadap Daud yang jauh lebih unggul dan tangkas dibanding dirinya.

Namun kenyataannya nasib malang justru menimpa orang Amalek ini, karena kedustaan yang direncanakan itu malah mendatangkan malapetaka untuknya. Daud tidak memberi ia pujian sebaliknya Daud menyuruh anak buahnya untuk membunuhnya karena bagaimana pun Saul membenci Daud, Daud tidak ingin dan tidak ada niat untuk membunuh raja Saul (raja yang diurapi oleh Tuhan) walau pun Daud punya banyak kesempatan untuk melakukannya ,

* 2 Samuel 1:15,
Lalu Daud memanggil salah seorang dari anak buahnya dan berkata: "Ke mari, paranglah dia." Orang itu memarangnya, sehingga mati.

Jadi, tidak ada pertentangan di sini, yang ada hanyalah kedustaan yang dilakukan orang Amalek pada obsen (b). Maka adalah benar bahwa Saul membunuh dirinya sesuai dengan obsen (a).

NB:
1. Membunuh diri adalah salah satu dosa yang paling hebat. Kita tidak boleh meninggalkan dunia ini dengan semau kita sendiri, oleh karena hidup itu adalah berkat Allah sedang kita tidak berhak mengambil nyawa kita.

2. Sekian jauh pembacaan kita di atas, sama sekali tidak ada ayat yang mengatakan bahwa orang Amalek itu mendustai raja. Walau pun demikian, kita pembaca, dapat menyimpulkan dari kedua cerita di atas bahwa sebenarnya orang Amalek itu sedang berdusta (karena sangkanya, untuk mendapat kehormatan di hadapan raja) sebab yang benar adalah raja Saul bunuh diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar