Rabu, 09 Mei 2012

45. Di Yerusalem, Daud mengambil beberapa gundik atau tidak ?

45. MEMBERSIHKAN KONTRADIKSI!

Di Yerusalem, Daud mengambil beberapa gundik atau tidak?
a. Ya! Daud mengambil beberapa gundik dan istrei (1 Samuel 5:13-16)
b. Tidak! Daud hanya mengambil beberapa isteri saja (1 Tawarikh 14:3-7)

Tanggapan:
Obsen (b) sama sekali tidak mengatakan "tidak"!

Pola penuturan kisah di Kitab Samuel agak berbeda dengan di Kitab Tawarikh.
Kitab Tawarikh lebih spesifik di silsilah, sedangkan kitab Samuel lebih spesifik dalam isi cerita (karena sesuai zamannya).

Beberapa gundik dan istri sama saja dengan beberapa istri. Dalam tradisi Yahudi, gundik adalah sebutan untuk istri yang tidak resmi.

* 2 Samuel 5:13, (a)
LAI TB, Daud mengambil lagi beberapa gundik dan isteri dari Yerusalem, setelah ia datang dari Hebron dan bagi Daud masih lahir lagi anak-anak lelaki dan perempuan.
Hebrew, חַּקִּיַו דִוָּד דוֹע םיִׁשְגַלִּפ םיִׁשָנְו םִַלָׁשּוריִמ יֵרֲחַא וֹאֹּב ןוֹרְבֶחֵמ ּודְלָּוִּיַו דוֹע דִוָדְל םיִנָּב ׃תוֹנָבּו
Translit, VAYIQAKH DÂVID ‘OD PILAGSYÏM VENÂSYÏM MÏRUSYÂLAIM ‘AKHARÊY BO’O MÊKHEVRON VAYIVÂLDU ‘OD LEDÂVID BÂNÏM UVÂNOT

* 1 Tawarikh 14:3, (b)
LAI TB, Daud mengambil lagi beberapa isteri di Yerusalem, dan ia memperanakkan lagi anak-anak lelaki dan perempuan.
Hebrew, חַּקִּיַו דיִוָּד דוֹע םיִׁשָנ דֶלוֹּיַו םִָלָׁשּוריִּב דיִוָּד דוֹע םיִנָּב ׃תוֹנָבּו
Translit, VAYIQAKH DÂVÏD ‘OD NÂSYÏM BÏRUSYÂLÂIM VAYOLED DÂVÏD ‘OD BÂNÏM UVÂNOT

Catatan:
pilegesy (gundik) (jamak: םישגליפ –pilagsyim) השיא = isyah (istri) (jamak: םישנ – nasyim)

Pada obsen (a) itu sekaligus menyebutkan secara detail keberadaan/status isteri-isteri Daud (ada yang sebagai isteri dan ada yang sebagai atau dari gundik), tetapi obsen (b) hanya menyebutnya secara rinci (isteri) saja. Tentu ini tidak salah, jika Ezra (penulis kitab Tawarikh ini) tidak mendetailkan seperti halnya Samuel, karena pada akhirnya antara; gundik dan isteri akan disebut isteri saja. Sebagai contoh,

* 1 Raja:raja 11:3,
Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya daripada TUHAN.

Perhatikan kalimat yang saya garis bawahi di atas, yang akhirnya menyebut gundik dan isteri sebagai 'isteri' juga. Gundik memang bisa disebut sebagai isteri, tetapi bukan berarti kita bisa juga menyebut isteri sebagai gundik.

Contohnya lagi, datang dari Bilha budak Rahel yang ada disebut sebagai isteri (Kej. 30:4) dan ada juga disebut sebagai gundik (Kej. 35:22).

Lagian pada obsen (b) menyebut 'beberapa isteri' (jamak) yang termasuk juga gundik di dalamnya. Kecuali jika hanya dikatakan "isteri" saja (tunggal).

Intinya, tidak ada inkonsisten disini, sebab intisari permasalahan di sini adalah bagaimana cara penulis menyampaikan tulisannya. Samuel menceritakan secara lebih detail sedangkan Ezra memilih menceritakan secara rinci saja, ia merasa sudah cukup menyebut "beberapa isteri" saja.

NB:
1. Perlu diketahui, bahwa kedua kitab yang dimaksud penuduh dituliskan oleh dua orang yang berbeda, dimana Kitab Samuel ditulis oleh Nabi Samuel dan Kitab Tawarikh ditulis oleh Nabi Ezra (550 tahun setelah Kitab Samuel). Paling tidak kedua orang ini punya cara tersendiri dalam menceritakan kejadian-kejadian. Ibarat para wartawan yang memberitakan laporan-laporan dari cara mereka masing-masing.

2. Kesamaan cerita yang terdapat antara kitab satu dengan kitab lain bukan dengan cara jiplak menjiplak. Karena penulis menuliskannya sesuai dengan gaya bahasa mereka masing-masing, dan bagaimana cara mereka menyampaikan. Penulis mendapat pengilhaman Roh Kudus, bukan didikte oleh Roh Kudus.

Jadi persamaan cerita ini bukan berarti pada saat Ezra menulis Kitab Tawarikh sembari melihat (menyalin) isi kitab Samuel. Melainkan Ezra bercerita sesuai dengan pengetahuan dan ilhaman dari Roh Kudus.

3. Ada juga tulisan antara kitab yang satu dengan kitab yang lain yang dalam satu judul menuliskan ceritanya sama persis dengan kitab sebelumnya. Tetapi ini hanya beberapa saja, tidak semua. Yang mungkin hanya kebetulan dihafal oleh penulis sendiri.

4. Sama seperti sebuah berita di pertelevisian, koran, majalah dan lain-lain, meski masing-masing menceritakan hal yang sama namun kadangkala ada sistim saling melengkapi dan bukan bertentangan, dalam hal ini ada sumber yang kurang lengkap dan ada juga yang kebalikannya, ada juga sumber yang satu sama lain saling melengkapi seperti kasus kali ini.

5. Untuk memahami Bagaimana Alkitab ditulis, klik di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar